7 Game Nge-Hype yang Justru Gagal | Akibat Ekspektasi Terlalu Tinggi?

Default

Berbagai cara dilakukan oleh para publishers untuk mempromosikan game yang mereka rilis agar sukses di pasaran, salah satunya dengan mengeluarkan trailer yang jauh berbeda dibanding gamenya.

Oleh karena itu, tidak heran jika para gamers sering dibuat kecewa dengan game yang sudah mereka tunggu-tunggu karena ternyata kualitasnya tidak sesuai harapan.

Padahal, pihak developer juga sudah menjanjikan berbagai pembaruan keren di dalam game mereka, beberapa di antaranya dengan cara-cara yang heboh hingga menimbulkan hype di kalangan penggemar.

Sayangnya, game-game di bawah ini tidak sebanding dengan hype yang ada, sehingga tidak rugi jika kamu tidak pernah memainkannya.

7 Game yang Sudah Dinantikan namun Mengecewakan

Tidak semua game mampu memberikan kualitas yang sesuai dengan yang telah dijanjikan. Beberapa di antaranya justru berbeda dari yang sudah diantisipasi oleh penggemar.

Akibat terlalu jauh dari apa yang diharapkan, para gamers tidak tanggung-tanggung dalam memberikan label game paling gagal pada produk yang mengecewakan mereka.

Mau tahu apa saja game yang tidak memenuhi hype dan justru mengecewakan? Kalau begitu, simak penjelasannya di bawah ini.

1. Pac-Man (Atari 2600)

Pac Man A1f4e

Diadaptasi dari game arcade berjudul sama yang sempat hit pada 1980, sebenarnya Pac-Man memiliki prospek kesuksesan besar yang sama. Namun, Atari, Inc. justru menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan mengerjakan gamenya secara asal-asalan.

Mereka hanya memberikan waktu enam bulan kepada si programmer, Tod Frye, yang mengaku tidak diberikan perangkat yang cukup canggih ketika bekerja. Akibatnya, keempat hantu di game Pac-Man tidak bisa muncul secara bersamaan dan tampilannya sering berkedip ketika loading.

Meskipun demikian, game ini terjual 7 juta copy dan menjadi video game paling laris sepanjang masa pada saat itu. Namun, karena visual dan suaranya payah, para penggemar game originalnya justru kecewa dan melabeli Pac-Man sebagai video game terburuk sepanjang masa.

2. Advent Rising

Advent Rising 20886

Sudah direncanakan sebagai trilogi, Advent Rising justru gagal memenuhi ekspektasi. Padahal, game ini sampai diiklankan di bioskop. Akhirnya, Majesco Entertainment selaku publisher membatalkan semua rencana lanjutan untuk Advent Rising pada 2005.

Alasan kegagalan game ini adalah buruknya kualitas kontrol, sering freeze, dan banyak glitch. Berbagai kesalahan teknis tersebut menyebabkan para pemain tidak bisa mengeksplorasi konten-konten di Advent Rising yang sebenarnya ada banyak.

Oleh karena itu, muncul patch bernama Advent Revising yang dibuat oleh para pemain untuk memperbaiki masalah-masalah pada game originalnya, seperti menambah cut scene, meningkatkan kualitas audio, dan mengoreksi subtitle.

3. Daikatana

Daikatana 542b8

Selain gagal terkenal, game ini justru kontroversial. Menjelang perilisannya pada 2000, muncul poster promosi yang bertuliskan "John Romero's About to Make You His B*tch". Bagi kamu yang belum tahu, John Romero adalah pencipta game Daikatana.

Tentu saja kalimat vulgar tersebut menimbulkan protes dari para gamers. Tapi, strategi marketing ini memang sengaja dilakukan demi mendapat sorotan dan meraih banyak penjualan.

Sayangnya, yang terjadi justru sebaliknya. Pasca dirilis, Dikatana mendapat banyak review buruk, sebagian besar di antaranya mengenai grafis dan gameplay yang kuno, efek suara yang diulang-ulang, serta AI yang payah.

4. Night Trap

Night Trap D6722

Tidak seperti game lain yang gagal memenuhi hype para penggemar, Night Trap justru tidak seburuk yang dikatakan orang-orang. Meskipun bukan game khusus dewasa, namun Night Trap memang berisi adegan kekerasan dan seksual.

Game ini berformat full motion video (FMV) yang terkesan seperti film, tapi kualitas grafisnya begitu rendah, sehingga adegan-adegan tersebut tidak tergambar terlalu jelas. Selain itu, para karakternya juga tidak sevulgar yang dikatakan.

Pada game ini, pemain berperan sebagai agen spesial yang ditugaskan untuk mengawasi beberapa remaja perempuan yang menginap bersama. Rumah yang mereka tinggali penuh bahaya, sehingga pemain harus mengaktifkan jebakan terhadap siapa pun yang berniat membahayakan para remaja tersebut.

5. Fable

Fable 3298f

Peter Molyneux sering kali terlalu banyak menjanjikan hal-hal bagus pada berbagai game ciptaannya, termasuk Fable. Seperti yang bisa ditebak, ujung-ujungnya justru mengecewakan.

Fable sebenarnya adalah game RPG keren, namun karena Molyneux terus mengeluarkan janji-janji manis, hal ini membuat para penggemar berharap lebih. Ketika gamenya dirilis dan tidak sesuai harapan, tentu saja mereka kecewa.

Belum lagi taktik yang cukup aneh darinya, yaitu setiap kali muncul seri terbaru dari franchise Fable, Molyneux akan menjelekkan seri sebelumnya, sehingga game rilisan terbaru akan terkesan lebih baik dari seri yang lama.

6. Haze

Haze 5468f

Sebelum dirilis, Haze diperkirakan dapat mengalahkan franchise Halo sebagai sesama game perang. Tapi, Haze justru mendapat banyak kritik negatif pasca dirilis.

Hal ini diakibatkan oleh banyaknya glitch dan durasi single player campaign yang sangat singkat. Selain itu, jalan ceritanya dianggap buruk, mekanisme gameplay-nya lemah, dan visualnya kurang menarik.

Plotnya bercerita tentang Mantel Corporation yang memberikan narkoba bernama Nectar kepada para tentara agar mereka bisa bertarung dengan lebih kuat dan cerdas. Namun, salah satu anggota Mantel yang mengetahui hal ini justru berbalik melawan mereka.

7. Evolve

Evolve 026c9

Gameplay yang keren, konsep open world yang memungkinkan para pemain untuk mengeksplorasi dunia dalam game, serta banyaknya mode permainan tidak serta-merta membuat Evolve memenuhi ekspektasi penggemar.

Pada hari pertama perilisannya, Evolve langsung banjir kritik di Steam karena banyaknya downloadable content (DLC) yang dijual serta harga game yang terlalu mahal.

Padahal, sebelum dirilis, Evolve menerima banyak penghargaan dari Game Critics Award dan Gamescom 2014. Keduanya sama-sama memberikan gelar Game Terbaik untuk Evolve yang sayangnya justru hancur akibat keserakahan pihak publisher.

Akhir Kata

Itu dia berbagai video game yang berhasil menciptakan hype di industri gaming hingga perilisannya ditunggu-tunggu, namun ternyata kualitasnya tidak memenuhi ekspektasi. Akibatnya, mereka tidak hanya segera dilupakan oleh para gamers, tapi juga gagal mendapatkan keuntungan finansial yang diharapkan.

Baca juga artikel seputar Out Of Tech atau artikel menarik lainnya dari Sheila Aisya Firdausy.

ARTIKEL TERKAIT
Game Fps Offline Terbaik Android Pc 8d8a9
17 Game FPS Offline Android & PC Terbaik 2022, Grafis HD Tapi Enteng!
16 Game Moba Terbaik 2020 Di Android Dan Pc Gratis Dan Bikin Nagih D8393
16 Game MOBA Terbaik 2020 di Android dan PC, Gratis dan Bikin Nagih!
Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal