Pendahuluan
Apakah Anda sedang mencari investasi yang menguntungkan sekaligus sesuai dengan prinsip syariah? Jika iya, maka dana syariah adalah pilihan yang tepat untuk Anda. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara menyeluruh tentang dana syariah, termasuk informasi tentang pengembang/lembaga/organisasi yang terkait, harga (jika berlaku, dalam kisaran: minimum - maksimum), kualitas, fitur-fitur utama, legalitas (apakah mereka memiliki izin dari organisasi legal?), serta memberikan peringatan atau saran jika ada. Kami akan memberikan informasi yang selengkap mungkin agar Anda dapat membuat keputusan investasi yang tepat.
1. Dana Syariah Principal Islamic Asia Pacific Equity Syariah (USD)
Deskripsi
Dana syariah ini bertujuan untuk mencapai tingkat pengembalian investasi yang menarik dan optimal dalam jangka panjang sambil tetap memberikan pendapatan yang memadai melalui investasi di Efek Syariah di Pasar Modal. Portofolio investasinya terdiri dari minimal 80% dari Nilai Aktiva Bersih Efek Saham Syariah yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah; dan maksimal 20% dari Nilai Aktiva Bersih Efek Obligasi Syariah dan/atau Sukuk dan/atau instrumen pasar uang syariah domestik dan/atau Efek Syariah lainnya dan/atau deposito syariah. Beberapa manfaat yang ditawarkan antara lain: manajemen profesional, ekonomi skala, pertumbuhan nilai investasi, dan kepatuhan terhadap prinsip syariah.
Kebijakan Distribusi
Manajer memiliki kewenangan untuk mendistribusikan sebagian atau seluruh pendapatan yang dapat didistribusikan dari dana ini. Distribusi (jika ada) dapat bervariasi dari periode ke periode tergantung pada tujuan investasi dan kinerja dana.
Horizon Waktu Investasi
Direkomendasikan untuk jangka waktu panjang.
Investasi Awal
Minimum USD 10.000
Investasi Tambahan
USD 100 per transaksi
Penarikan Dana
USD 100 per transaksi
Tanggal Efektif
24 Februari 2016
Tanggal Pendirian
1 Juni 2016
Ukuran Dana yang Diizinkan (unit)
Hingga 1 juta unit.
Bank Penyimpan Dana
Standard Chartered Bank, Jakarta
Biaya Dana Syariah
- Biaya Aplikasi: Maksimum 1,00%
- Biaya Tahunan: Biaya Manajemen - Maksimum 2,50% per tahun dari NAV, Biaya Penyimpan - Maksimum 1,00% per tahun dari NAV
- Biaya Pindah Dana: Maksimum 1,00%
- Biaya Penarikan Dana: Maksimum 1,00%
2. Reksa Dana Syariah Principal Income Fund Syariah (IDR)
Dana syariah ini bertujuan untuk mencapai tingkat pengembalian investasi yang menarik dan optimal dalam jangka panjang sambil tetap memberikan pendapatan yang memadai melalui investasi di Efek Syariah Pendapatan Tetap di Pasar Modal, termasuk Sukuk dan instrumen pasar uang syariah. Portofolio investasinya terdiri dari minimal 80% dari Nilai Aktiva Bersih Efek Syariah Pendapatan Tetap, yaitu Sukuk yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia dan/atau perusahaan Indonesia yang telah ditawarkan dalam Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia serta memperoleh peringkat dari lembaga pemeringkat kredit dan telah terdaftar di OJK dan termasuk dalam grade investasi yang baik; serta maksimal 20% dari Nilai Aktiva Bersih pada instrumen pasar uang syariah domestik dan/atau deposito syariah; untuk mematuhi regulasi Republik Indonesia.
Investasi Awal
Minimum Rp 100.000
Investasi Tambahan
Rp 100.000 per transaksi
Penarikan Dana
Rp 100.000 per transaksi
Tanggal Efektif
8 September 2020
Tanggal Pendirian
16 Maret 2021
Ukuran Dana yang Diizinkan (unit)
Hingga Rp 2 miliar unit.
Bank Penyimpan Dana
Bank Syariah Indonesia
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kami telah membahas tentang dana syariah sebagai pilihan investasi menguntungkan yang berlandaskan prinsip syariah. Kami memberikan informasi yang komprehensif tentang dua jenis dana syariah, yaitu Dana Syariah Principal Islamic Asia Pacific Equity Syariah dan Reksa Dana Syariah Principal Income Fund Syariah. Kami telah memberikan gambaran tentang pengembang/lembaga/organisasi yang terkait, harga, kualitas, fitur-fitur utama, legalitas, serta memberikan peringatan atau saran jika ada. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam memilih investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan prinsip Anda.
Catatan: Artikel ini hanya bertujuan sebagai panduan informasi umum dan bukan merupakan nasihat keuangan. Sebelum melakukan investasi, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan atau konsultan investasi.