Salut! Alumni Beasiswa LPDP Ini Tolak Gaji Besar di AS Demi Berkontribusi Bangun Pendidikan di NTT

Default

Maria Regina Jaga, yang lebih akrab disapa Inja, menceritakan kisah inspiratifnya sebagai alumni beasiswa LPDP angkatan 2017. Meski dihadapkan pada pilihan sulit antara mengejar pekerjaan bergaji tinggi di Amerika Serikat atau kembali ke kampung halaman dengan gaji yang lebih sederhana, Inja dengan tegas memilih mengabdi di Nusa Tenggara Timur (NTT) setelah menyelesaikan S2 di Auburn University, AS dengan nilai sempurna 4,00.

BACA JUGA
  • 10+ Aplikasi Pencari Kerja Terpercaya dan Terbaik, Cari Kerja Nggak Perlu Repot!

Pilihan Inja untuk menempuh program master Early Childhood Education di Auburn University didasarkan pada latar belakangnya sebagai lulusan S1 pendidikan bahasa Inggris. Pengalaman masa kecil Inja yang tidak didukung oleh proses belajar yang baik, terutama untuk anak-anak, menjadi motivasi utama baginya untuk fokus pada pendidikan anak-anak, khususnya di daerah asalnya.

Setelah berhasil meraih gelar S2 dengan prestasi gemilang, Inja mendapat tawaran pekerjaan dengan gaji fantastis di Amerika Serikat. Namun, ia memilih setia pada komitmen awalnya saat mendaftar beasiswa LPDP, yaitu untuk kembali ke Indonesia dan berkontribusi pada pembangunan pendidikan.

Baca Juga: 30+ Aplikasi Nonton Film Bioskop Online Gratis & Legal di HP Terbaru 2024, Anti Nonton Bajakan!

"Ilmu saya akan mati kalau hanya akan dipakai oleh saya sendiri. Segala sesuatu yang dianggap biasa di luar negeri akan menjadi sangat luar biasa buat orang yang membutuhkan. Jadi saya harus pulang. Uang bisa saya cari, berkat tidak hanya semata-mata uang, tapi berkat adalah ketika kamu tahu bahwa apa yang kamu pelajari bermakna dan berguna buat orang lain," ungkap Inja.

Perjalanan Inja sebagai pengajar dimulai pada 2013 di Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di daerah tambang mangan. Meskipun dihadapkan pada tantangan mengajar anak-anak dengan kesenjangan pengetahuan yang besar, Inja tidak menyerah meski mengalami penolakan dari warga setempat yang awalnya menganggapnya sebagai wartawan yang mengungkap praktik ilegal di sekitar pertambangan.

Baca Juga: 10+ Aplikasi Pinjol Cair ke DANA 2024, Resmi Terdaftar OJK Langsung Acc!

Dengan kreativitasnya, Inja memperkenalkan media pembelajaran berupa vocabulary card dalam permainan sikidoka. Awalnya, hanya tiga anak yang bergabung, tetapi dengan ketekunan Inja, jumlah mereka bertambah menjadi 58 anak.

Perjuangan Inja membuahkan hasil, dan kini ia telah sukses menjadi dosen di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang. Namun, semangatnya untuk meningkatkan kapasitas sebagai pendidik terus berkobar, dengan Inja kini mengejar pendidikan S3 dengan konsentrasi Language Science and Human Development.

Baca Juga: 19+ Cara Membuka HP yang Terkunci dengan Mudah, Praktis dan Pasti Works!

Langkah selanjutnya, Inja bermimpi mendirikan sebuah yayasan yang fokus pada pendidikan anak usia dini di NTT. Dengan harapan dapat merekrut dan mengkonservasi cerita rakyat serta permainan tradisional, Inja berupaya menciptakan kurikulum yang menitikberatkan pada pembelajaran inklusif.

Menurut Inja, pendidikan anak usia dini di NTT masih menghadapi banyak tantangan, dengan banyak guru PAUD yang belum memiliki dasar pendidikan yang memadai. Harapannya adalah, melalui sertifikasi dan akreditasi, guru-guru ini dapat memberikan kontribusi yang lebih baik untuk persiapan anak-anak usia dini di NTT.

Baca Juga: 10+ Aplikasi Pinjol Cair ke e-Wallet Tanpa Rekening Bank 2024, Praktis dan Cepat Cair!

Dengan kisah inspiratifnya, Inja menjadi teladan bagi banyak orang yang bermimpi berkontribusi pada kemajuan pendidikan di tanah air. Keputusannya untuk menolak pekerjaan di AS demi mengajar di NTT menjadi bukti nyata bahwa dedikasi dan komitmen terhadap pendidikan dapat menciptakan perubahan positif di masyarakat.

Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News

Artikel Menarik Lainnya:

Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal