Berupaya Tingkatkan TKDN, Wuling Indonesia Gandeng Pemasok Asal China

Default

PT SGMW Motor atau Wuling Indonesia belakangan sedang gencar memperkuat kedudukannya di pasar otomotif di Indonesia. Saat ini, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang dimiliki perusahaan mobil ini memang masih rendah, karenanya perseroan berupaya menambahkan mitra dari China untuk meningkatkan kandungan TKDN-nya.

Upaya peningkatan TKDN yang dilakukan PT SGMW sebenarnya bukan kali pertama. Namun, peningkatannya masih belum cukup untuk bisa mendapatkan subsidi dari pemerintah. Pasalnya, TKDN yang dimiliki kendaraan produksi Wuling Indonedia saat ini masih jauh dibandingkan dengan mobil lain yang dipasarkan di Tanah Air yang sudah mencapai TKDN hingga 80 hingga 90 persen.

Berapa Tingkat Kandungan Dalam Negeri Wuling?

Saat ini mobil-mobil produksi Wuling, terutama mobil listrik Wuling Air EV, sudah mencapai TKDN sebesar 60 persen. Sebenarnya ini merupakan angka yang sudah cukup tinggi meski masih kalah dengan mobil-mobil lokal lainnya. Penyebabnya adalah ada beberapa komponen masih harus diimpor langsung dari China. Karena inilah Yan Kaili, Presiden Wuling Indonesia memutuskan untuk mendatangkan langsung pemasok utama dari China untuk berinvestasi di Indonesia.

Dengan strategi ini, diharapkan mobil produksi Wuling, terutama kendaraan listrik yang menjadi prioritasnya bisa memiliki nilai jual yang lebih tinggi namun dengan harga yang lebih terjangkau.

"Untuk produksi baterai kita ada mitra dari China yang investasi di Indonesia dan mereka itu memiliki kemampuan assembly baterai di negara ini....Masih ada hal-hal yang kita ingin tambahkan dari mitra di china untuk mencapai ketentuan lokalisasi, memenuhi kebijakan pemerintah dalam mendapatkan subsidi", ujar Yan dalam suatu kesempatan wawancara.

Baca juga: Mobil Hybrid Tanpa Subsidi Lebih Laris dari Mobil Listrik, Infrastruktur Jadi Pertimbangan Utama

Selain meningkatkan kualitas komponen kendaraan, faktor yang tak kalah penting untuk bisa memenuhi TKDN adalah kompetensi tenaga kerja lokal, terutama dalam proses produksi kendaraan listrik. Mengenai hal ini, Yan menjelaskan bahwa perusahaannya sudah berupaya melatih tenaga lokal untuk lebih mengenal kendaraan listrik, termasuk bagaimana merawatnya.

"Kita butuh tenaga kerja kuat untuk mengetahui kendaraan listrik dan kita berusaha untuk melatih tenaga lokal untuk benar-benar mengenal kendaraan listrik termasuk untuk merawat kendaraan ini dan ini adalah langkah kami ke depan," jelas Yan.

Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News

Baca juga artikel seputar Kendaraan Listrik, atau artikel menarik lainnya dari Almira Yoshe Alodia.

Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal