Ingin jadi kaya? Siapa yang tidak? Namun kalau kamu mengira menjadi kaya itu semudah membalikkan tangan, mungkin kamu harus merubah pola pikir itu.
Banyak dari konglomerat besar Indonesia yang mendapatkan status serta posisinya sekarang ini lantaran usaha mereka di masa lalu.
Jauh sebelum mereka terbilang memiliki aset hingga triliunan Rupiah yang kerap dipertanyakan para netizen budiman bagaimana mereka mendapatkannya, kehidupannya dipenuhi usaha keras dan perjuangan.
Sehingga justru dari kisah inilah yang seharusnya diambil para netizen Indonesia agar menginspirasi mereka untuk lebih bekerja keras.
Salah satunya kisah dari Prajogo Pangestu, salah satu Crazy Ricy Indonesia. Memiliki nama lahir Phang Djoem Phen dan berasal dari Sambas, Kalimantan Barat.
Prajogo perlu melewati masa kecil yang penuh kesusahan. Lantaran kondisinya saat itu, Prajogo remaja pun cuma bisa bersekolah sampai jenjang SMP saja.
Namun beberapa puluh tahun kemudian, ia kemudian sukses menjadi salah satu konglomerat besar RI dengan kekayaan yang terbilang luar biasa.
Pergi Merantau ke Jakarta
Kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan, bikin Prajogo remaja perlu memutar otak. Tentu saja hal tersebut agar dirinya dapat membantu meringankan beban perekonomian kedua orang tuanya.
Cuma berbekal pendidikan SMP, ia kemudian beradu nasib menuju Ibu Kota Jakarta. Sayangnya, ia tak kunjung memperoleh pekerjaan saat itu.
Tak tahan, Prajogo pun akhirnya pergi kembali ke Kalimantan kemudian bekerja menjadi sopir angkutan umum.
Selanjutnya, memperoleh kesempatan bekerja pada bidang perkayuan yang kemudian mengubah nasibnya. Nasibnya saat itu dipertemukan dengan pengusaha kayu dari Malaysia, bernama Bong Sun On, atau Burhan Uray di tahun 1960-an.
Kesempatan tersebut jadi titik balik bagi dirinya demi mengubah keadaan. Putra penyadap getah karet itu lantas bergabung bersama Burhan di PT Djajanti Group di tahun 1969.
Selama tujuh tahun dirinya bekerja di perusahaan tersebut, ia lantas sukses membuat atasannya terkesan dan memperoleh kepercayaan.
Mendirikan Usaha Sendiri
Kepercayaan tersebut akhirnya bikin Prajogo dipercaya jadi general manager (GM) untuk mengelola pabrik Plywood Nusantara yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur.
Walau memiliki jabatan dan karir yang terbilang bagus, ia justru tidak betah bekerja di sana dan memutuskan mendirikan usahanya pribadi.
Berbekal pengalaman saat bekerja di industri kayu juga pinjaman bank sebagai modal, Prajogo akhirnya membeli CV Pacific Lumber Coy yang nantinya menjadi PT Barito Pacific Lumber.
Prajogo pun sukses mengembangkan bisnisnya sendiri hingga bisa melebarkan sayap ke berbagai bidang di luar perkayuan.
Hal tersebut juga tidak lepas dari kerjasama bisnisnya bersama dengan anak-anak Presiden Soeharto juga pengusaha besar Indonesia lainnya.
Melansir dari CNBC Indonesia, perusahaan miliknya diketahui membeli 70% perusahaan petrokimia, Chandra Asri, pada 2007 dan PT Tri Polyta Indonesia Tbk di tahun 2008.
Sekarang, usahanya sudah bergerak di sejumlah bidang seperti perkayuan, properti, petrokimia, dan minyak sawit mentah.
Berkat perjuangannya selama ini, sosok Prajogo Pangestu masuk ke dalam daftar Forbes Indonesia's 50 Richest 2020 atau 50 orang terkaya 2020 dengan jumlah harta sebesar (Rp97,67 triliun).
Sehingga, dirinya pada urutan ketiga konglomerat terkaya di Indonesia. Memang usaha keras tak pernah mengkhianati.
Baca juga artikel seputar Tokoh atau artikel menarik lainnya dari Ilham Fariq Maulana.
BACA JUGA
Kisah Paidi, Mantan Pemulung yang Jadi Miliarder Berkat Porang | Sosoknya Inspiratif!
5 Potret Rumah Mewah Artis yang Merupakan Istri Pilot | Punya Lapangan Golf Pribadi!
Kumpulan Kode Cheat GTA 5 PS3, PS4, PC Bahasa Indonesia Terbaru & Terlengkap
Download Higgs Domino MOD APK v1.72 Terbaru 2021 | Unlimited Money!
Melihat Rumah Bekas Orang Terkaya Se-Asia Tenggara | Dihuni Puluhan Warga & Tak Terawat
