Solo Technopark, sebuah pusat teknologi di Solo, akan segera menjadi rumah bagi proyek ambisius dalam dunia kecerdasan buatan (AI). Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, mengonfirmasi bahwa rencana pembangunan pusat kecerdasan buatan tersebut akan segera terealisasi pada akhir tahun ini. Proyek ini didukung oleh dana sebesar Rp 3 triliun, yang dipersiapkan untuk mewujudkan visi besar ini.
Gibran mengungkapkan bahwa investasi ini merupakan hasil dari kolaborasi antara Indosat Ooredoo Hutchison dan perusahaan teknologi ternama dari Amerika Serikat, Nvidia. Pertemuan dengan Dubes India, Shri Sandeep Chakravorty, di Balai Kota Surakarta belum lama ini membahas salah satu aspek penting dari investasi ini.
"Ada investasi kerja sama antara Indosat dengan Nvidia dari Amerika. Kami menantikan perkembangannya. Yang pasti, Solo Technopark telah dipilih sebagai lokasi untuk investasi yang sangat besar ini," kata Gibran.

Total investasi dari kedua perusahaan ini mencapai USD 200 juta, setara dengan Rp 3 triliun. Meskipun pembangunan proyek utamanya terjadi di Solo, Gibran menegaskan bahwa anggaran tersebut tidak terbatas hanya untuk kota tersebut.
"Tidak hanya di Solo, meskipun inisiatifnya dimulai di sini. Kami membicarakan potensi ini dengan Pak Dubes. Ini adalah salah satu aspeknya, dan kami telah memperoleh kejelasan mengenai lokasi," jelasnya.

Gibran menjelaskan bahwa pemilihan Solo sebagai lokasi investasi ini didasarkan pada kesiapan Solo Technopark dibandingkan dengan kota lainnya.
"Technopark di Solo paling siap. Meskipun semua kota memiliki technopark, Solo Technopark adalah yang paling produktif. Ini juga karena sebelumnya Solo telah menjadi lokasi peluncuran 5G oleh Indosat. Ini adalah bentuk kepercayaan mereka kepada kami," paparnya.

Meskipun detail investasi belum diungkap secara rinci, Gibran meminta untuk menunggu informasi lebih lanjut terkait pembangunannya.
"Detailnya akan diungkap nanti. Pembicaraannya masih berlangsung hingga akhir tahun," tambahnya.
Gibran juga menekankan pentingnya kecerdasan buatan bagi generasi muda, yang harus segera diperbaharui.

"Kecerdasan buatan merupakan sesuatu yang harus diperbaharui untuk generasi muda kita. Kita tidak boleh ketinggalan, karena pada suatu titik, AI akan menggantikan banyak hal," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan komitmen Indosat Ooredoo Hutchison dan Nvidia untuk membangun Pusat Kecerdasan Buatan Nasional di Solo, Jawa Tengah, dengan investasi mencapai Rp 3 triliun.