Bisnis seringkali dianggap sebagai arena yang didominasi oleh angka dan logika, namun, ada aspek spiritual yang tak boleh diabaikan. Pengusaha kadang-kadang menemukan keberadaan mereka di tempat-tempat keramat atau menjalani praktik-praktik spiritual untuk mengamankan kesuksesan bisnis mereka.
Salah satu contoh yang menarik adalah Sudono Salim, yang dikenal sebagai Liem Sioe Liong, pendiri Salim Group. Dia memiliki kebiasaan untuk mengunjungi Gunung Kawi secara rutin demi bertemu dengan seorang guru spiritual, memastikan bahwa jalannya bisnisnya tetap lancar. Cerita menarik ini juga melibatkan Mochtar Riady dalam perjalanan pengembangan Bank BCA.
Pada tahun 1975, Salim dan Mochtar bertemu di dalam pesawat menuju Hong Kong, yang menjadi awal dari kemitraan yang menghasilkan perkembangan Bank BCA. Salim yakin bahwa Mochtar adalah orang yang tepat untuk menggarap proyek tersebut.
Yang menarik, Mochtar Riady telah meramalkan kesuksesan Bank BCA sejak awal, sebuah ramalan yang sebenarnya telah diungkapkan oleh Salim melalui nasihat seorang peramal. Setiap kali kembali dari Gunung Kawi, Salim selalu menyatakan bahwa "aku akan menjadi Tang Sheng untuk Mochtar".
Gunung Kawi terkenal sebagai tempat mistis yang kerap dikunjungi orang untuk meminta ramalan dari para dukun. Salim sering melakukan perjalanan panjang selama lebih dari 3 jam untuk sampai ke sana, bahkan melakukan perjalanan tersebut 3-5 kali dalam setahun, hanya untuk berdiam diri di kuil China. Di sana, ia melaksanakan serangkaian ritual khusus, mengandalkan metode-metode gaib untuk membantu dalam pengambilan keputusan bisnisnya.
Kepercayaan Salim pada hal-hal mistis dan spiritual tidak hanya terbatas pada awal pendirian bisnis besar. Bahkan, dalam hal meramal bangunan atau tempat tertentu, ia mengandalkan nasihat dari dukun atau peramal. Semua upaya ini akhirnya membuahkan kesuksesan besar bagi bisnis Salim, menjadikannya salah satu orang terkaya di Indonesia selama periode Orde Baru.
Dengan banyaknya unsur spiritual dalam perjalanan kesuksesannya, mungkin ini merupakan faktor tak terduga yang menjadikan Salim sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam dunia bisnis Indonesia.
Kisah Salim dan Riady menggambarkan bagaimana dimensi spiritual dapat menjadi elemen kunci dalam kesuksesan bisnis seseorang, walaupun sering diabaikan dalam pembicaraan mengenai strategi bisnis konvensional.