Sebuah penelitian ambisius dilakukan oleh para ilmuwan di Swedia untuk mengeksplorasi langkah awal dalam penemuan 'obat' agar manusia dapat mencapai usia 100 tahun. Penelitian ini terfokus pada analisis biomarker atau tanda medis dalam darah sebanyak 44 ribu individu yang berusia di atas 64 tahun, termasuk 1.200 orang di antaranya yang merupakan centenarian atau mereka yang telah mencapai usia 100 tahun.
Hasil penelitian yang diterbitkan oleh jurnal GeroScience menunjukkan upaya tim peneliti dalam membedakan biomarker individu yang berumur panjang dengan mereka yang berumur pendek.
Dalam temuannya, tim menyoroti perbedaan nilai biomarker antara centenarian dan non-centenarian yang muncul lebih dari satu dekade sebelum kematian, menunjukkan peran faktor genetik dan gaya hidup yang mungkin dapat dimodifikasi.
Baca Juga: 1300+ Nama IG Keren Paling Aesthetic Mudah Diingat, Siap-siap Banjir Followers!
"Perbedaan nilai biomarker antara centenarian dan non-centenarian lebih dari satu dekade sebelum kematian menunjukkan bahwa faktor genetik dan gaya hidup yang mungkin dapat dimodifikasi yang tercermin dalam tingkat biomarker ini mungkin memainkan peran penting untuk umur panjang," ucap tim peneliti seperti dikutip oleh Daily Mail pada 18 Februari 2024.
Dalam konteks ini, para peneliti mencatat bahwa individu yang mencapai usia 100 tahun cenderung memiliki kadar glukosa, kreatinin, dan asam urat yang lebih rendah sejak usia 60-an dan seterusnya. Jumlah kreatinin, yang berkaitan dengan fungsi ginjal, dan asam urat, produk sisa dari pencernaan makanan tertentu, terbukti memiliki dampak signifikan.
Baca Juga: 9+ Cara Hack Akun Free Fire Paling Ampuh 2024, Dapatkan Akun FF Sultan Gratis!
Lebih menariknya lagi, para centenarian menunjukkan profil biomarker yang cenderung homogen, menunjukkan keseimbangan yang baik tanpa nilai yang terlalu tinggi atau rendah. Oleh karena itu, menjaga kadar gula, kesehatan hati, dan ginjal menjadi hal yang penting seiring bertambahnya usia.
Dalam konteks penelitian ini, para peneliti menemukan bahwa orang yang mencapai usia 100 tahun memiliki kadar kolesterol total yang lebih tinggi. Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa kolesterol tinggi pada usia lanjut dapat berkontribusi pada umur lebih tua.
Baca Juga: 19+ Cara Membobol WiFi Tanpa Aplikasi, Ketahui Password Cepat & Mudah!
"Tingkat kolesterol total dan zat besi yang lebih tinggi, serta kadar glukosa, gamma-glutamyl transferase, alkaline fosfatase, laktat dehidrogenase, dan kapasitas pengikatan zat besi total yang lebih rendah dikaitkan dengan pencapaian usia 100 tahun," tulis para penulis.
Meskipun penelitian ini tidak menyimpulkan faktor gaya hidup atau gen yang berpengaruh pada biomarker, para peneliti menegaskan bahwa faktor nutrisi hingga asupan alkohol tetap memiliki peran besar. Mereka sangat menyarankan untuk menjaga kesehatan ginjal, hati, serta kadar glukosa dan asam urat.
Baca Juga: 30+ Aplikasi Penghasil Saldo DANA Tercepat 2024, Anti Tipu-tipu & Auto Cuan!
Penelitian ini melibatkan data dari 44 ribu orang Swedia yang menjalani pemeriksaan kesehatan antara usia 64 dan 99 tahun. Setelahnya, mereka dipantau selama 35 tahun, dan 1.224 di antaranya mencapai usia 100 tahun.
Dalam analisis kelamin, peneliti menemukan bahwa 85 persen orang yang mencapai usia 100 tahun adalah perempuan. Mereka menekankan bahwa tim penelitian mengamati 12 biomarker berbasis darah yang terkait dengan peradangan, metabolisme, fungsi hati dan ginjal, serta malnutrisi dan anemia yang semuanya berkaitan dengan proses penuaan atau kematian.
Baca Juga: 36 Aplikasi Cheat FF Asli Dapat Skin & Diamond 2024
Meskipun perbedaan yang ditemukan oleh peneliti cenderung kecil, hal ini memberikan indikasi potensi hubungan antara kesehatan metabolisme, nutrisi, dan umur panjang. Dengan temuan ini, para ilmuwan Swedia membuka pintu rahasia dalam upaya memahami kunci umur panjang yang semakin menggoda kita semua.
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Artikel Menarik Lainnya: