Mitos atau Fakta: Benarkah Vagina Bisa Longgar Gegara Keseringan Berhubungan Intim?

Default

Pernahkah kamu bertanya-tanya apakah sering berhubungan seks bisa membuat vagina menjadi longgar? Pertanyaan ini seringkali muncul di benak banyak wanita. Mari kita bedah mitos seputar seks yang satu ini.

BACA JUGA
  • Lagi Viral di TikTok, Benarkah Minum Air Kecebong Bisa Susutkan Berat Badan?
  • Mengenal Virus Wetland yang Ditemukan di China, Menyebar Lewat Kutu dan Bisa Serang Otak Manusia
  • Tak Selalu Feminin, Pink Pernah Jadi Warna untuk Laki-laki!

Selama ini, banyak mitos tentang seks yang beredar di masyarakat. Beberapa di antaranya sudah terbantahkan oleh ilmu pengetahuan, namun ada juga yang masih dipercaya kebenarannya. Salah satu mitos yang paling populer adalah anggapan bahwa vagina bisa menjadi longgar akibat sering berhubungan seks.

Cuma Mitos

Mitos ini ternyata tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat, menurut laporan terbaru dari Medical News Today.

Penelitian menunjukkan bahwa vagina memiliki sifat elastis yang luar biasa. Saat berhubungan intim, organ ini memang akan melebar untuk mengakomodasi penetrasi, namun kemudian akan kembali ke ukuran semula setelah aktivitas selesai. Proses ini terjadi berulang kali tanpa menyebabkan perubahan permanen pada ukuran atau kekencangan vagina.

Saat terangsang, otot-otot dasar panggul wanita akan rileks, memungkinkan vagina untuk melebar. Setelah rangsangan berakhir, otot-otot tersebut akan kembali mengencang. Pelumasan alami yang dihasilkan vagina saat berhubungan intim juga berperan penting dalam memberikan sensasi "menggigit" yang dirasakan pasangan, tanpa menyebabkan kelonggaran.

Death Valley 20240914 105101 0000 0ec90
Perkara Bau Ketiak Bikin Kantong Bolong, Wanita Ini Terpaksa Bayar Rp4 Juta Untuk Gaun Pengantin Yang Ia Coba
Kalo mau fitting baju, pastiin udah pake deodorant dan nggak bau ketek ya, biar nggak tiba-tiba ditagih kayak gini!
LIHAT ARTIKEL

Penyebab Sebenarnya Vagina Jadi Longgar

Meski demikian, beberapa faktor dapat mempengaruhi kekenyalan vagina seiring waktu. Penuaan, perubahan berat badan, dan kondisi kesehatan tertentu dapat berdampak pada elastisitas organ ini. Persalinan, menopause, cedera traumatis, atau kanker serviks juga berpotensi mempengaruhi kekuatan otot panggul.

Khusus untuk wanita yang telah melahirkan, kemungkinan terjadi perubahan pada vulva dan vagina akibat kerusakan pada kulit, jaringan, atau otot selama proses persalinan. Hal ini dapat mengakibatkan sensasi kurang kencang pada area tersebut.

Banner 31 Cff66
Heboh Gigi Kucing Peliharaan Dipasang Behel Demi Kesehatan Mulut, Emang Boleh??
Duh ... lama-lama biaya miara kucing sama aja kayak ngerawat diri sendiri. Sehat-sehat ya, para babu 😇
LIHAT ARTIKEL

Penting untuk diingat bahwa perubahan pada vagina merupakan proses alami yang dapat terjadi sepanjang hidup seorang wanita. Meski demikian, frekuensi hubungan seksual bukanlah penyebab utama kelonggaran vagina seperti yang sering dipercaya dalam mitos yang beredar di masyarakat.

Jadi, anggapan bahwa vagina bisa menjadi longgar akibat sering berhubungan seks hanyalah mitos belaka. Jika kamu mengalami masalah pada vagina, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

BACA JUGA
  • Apa Itu Awan Tsunami, Fenomena yang Biasanya Terjadi saat Musim Pancaroba
  • Asteroid Apophis Dekati Bumi: Haruskah Kita Waspada?
  • Asteroid sebesar Gedung 60 Lantai Menuju Bumi: Apa Ada Risiko Tabrakan?
Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal