Gus Fatihunnada, pemimpin Pondok Pesantren Al Hanifiyyah Kediri, menarik perhatian publik belakangan ini atas sikapnya saat mengantar jenazah Bintang Balqis Maulana ke rumah duka. Bintang, seorang santri berusia 14 tahun di Ponpes Al Hanifiyyah, tewas akibat penganiayaan oleh sejumlah seniornya pada Jumat, 23 Februari 2024.
Dalam video yang beredar, terlihat wajah Gus Fatihunnada yang tersenyum di rumah duka Bintang. Respons ini kemudian menjadi sorotan warganet di media sosial, yang menilai ekspresi Gus Fatihunnada tidak pantas mengingat tragisnya kejadian tersebut.
Sebagian warganet mengecam sikap santai Gus Fatihunnada, menyebutnya "tidak rasa bersalah" setelah kejadian tragis tersebut. Sebagai pengasuh di Pondok Pesantren Al Hanifiyyah, Gus Fatihunnada awalnya mengaku tidak mengetahui bahwa Bintang meninggal karena penganiayaan di pesantren tersebut. Dalam video yang beredar, ia mengklaim hanya mendapat laporan bahwa Bintang sakit dan meninggal dalam keadaan terpeleset.
Baca Juga: Film Bokeh 2017 Sub Indo: Film Fenomenal yang Wajib Kamu Tonton
Namun, Ibu Bintang, Suyanti, menegaskan bahwa anaknya tidak meninggal karena terpeleset. Ia menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap Gus Fatihunnada yang hingga saat ini tidak memberikan permintaan maaf atas peristiwa tersebut.
Bintang Balqis Maulana meninggal setelah dianiaya oleh senior di Pondok Pesantren Al Hanifiyyah. Saat meminta tolong untuk dijemput, ibunya tidak dapat menjemputnya, dan ketika jenazahnya dibawa pulang, keluarga terguncang melihat luka lebam di seluruh tubuhnya. Pihak kepolisian telah menetapkan tersangka dalam kasus ini setelah keluarga melaporkan kejadian tersebut.
Baca Juga: XNX XNX Transmitter Honeywell Price 2024, Review Terlengkap!
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Bacaan Menarik Lainnya