Dalam sebuah pernyataan kontroversial, Denny Sumargo membantah klaim bahwa ia telah menjadi seorang mualaf. Pria yang akrab disapa Densu ini menjelaskan bahwa opini tersebut muncul karena seringnya ia membuat konten dengan tema Muslim.
Menurut Densu, banyak warganet yang mengomentari aspek keyakinan beragama karena mereka menyayanginya.
"Netizen itu gue tahu mereka tuh sayang banget sama gue terutama untuk kawan-kawan dari muslim," ujar Denny Sumargo dalam wawancara di YouTube milik Atta Halilintar.

Dalam menjelaskan alasan mengapa ia sering membuat konten dengan nuansa Muslim dan menggunakan busana syar'i, mantan pebasket profesional ini menjelaskan bahwa hal tersebut hanya untuk kebutuhan konten belaka.
"Buat konten sebenarnya. Jadi kadang-kadang kalau tamu gue atau vibes-nya lebih ke arah yang muslim gue kan juga pakai peci. Itu pun sudah gue obrolin sama ustadz Khalid, di mana apakah ini gue menyinggung atau nggak? Dan lebih ke positif sih. Karena kan gue artinya gue menghormati kan it's ok. Gue sedang tidak berusaha untuk memanfaatkan," papar Densu.

Namun, Densu tidak menampik bahwa dirinya mendapatkan pendapatan dari konten-konten bertema Muslim.
"Karena gini gue selalu ditanya, kan adalah kalimat-kalimat negatif yang 'Bang nih orang jualan agama mulu. Kalau nggak jual konten agama nggak cuan'. Gue setuju. Karena gue bilang gini, gue cari makan lewat konten agama ada walaupun tidak semua," jelasnya.

Selain itu, Densu juga berpendapat bahwa konten agama memang banyak disukai oleh masyarakat. Ia melihat hal ini sebagai kesempatan untuk mengedukasi dan menambah pengetahuan orang-orang tentang Islam.

Dalam kesimpulannya, Denny Sumargo menegaskan bahwa ia tidak berusaha memanfaatkan agama untuk keuntungan pribadi. Konten-kontennya bertema Muslim lebih banyak didasarkan pada tujuan edukatif dan menginspirasi.

Dengan pernyataan kontroversial ini, Denny Sumargo kembali menjadi sorotan publik. Kontroversi ini juga mengundang diskusi tentang batasan dan etika dalam membuat konten dengan tema agama.

