Badai Matahari Picu Fenomena Aurora Borealis Terlihat di 48 Negara, Termasuk Indonesia?

Default

Fenomena langka sedang menanti para pecinta alam dan astronomi di belahan bumi utara. Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) mengeluarkan peringatan tentang badai geomagnetik yang kuat yang berpotensi membuat cahaya utara atau aurora borealis terlihat di 48 negara.

Biasanya, cahaya indah ini hanya dapat diamati di wilayah dekat Kutub Utara, seperti Skandinavia, Rusia, Alaska, dan Kanada. Namun, badai matahari yang terjadi baru-baru ini membuatnya meluas hingga lebih jauh ke selatan.

Fenomena ini terjadi akibat angin matahari yang membawa partikel bermuatan dari Matahari yang kemudian berinteraksi dengan gas di atmosfer bumi.

Baca Juga: 5 iPhone Harga Terjangkau di Bawah Rp 7 Juta (Update September 2024)

Hasilnya, cahaya warna-warni yang menakjubkan muncul di langit malam. Badai geomagnetik ini disebabkan oleh letusan besar di permukaan Matahari yang disebut coronal mass ejections (CME).

Lontaran partikel dari CME ini menuju bumi dan mempengaruhi magnetosfer, menghasilkan pemandangan cahaya aurora yang lebih luas jangkauannya, bahkan dapat dilihat hingga Oklahoma di Amerika Serikat dan diprediksi akan terlihat di Belanda pada November mendatang.

Bagaimana Badai Matahari Terjadi?

Badai matahari bukan hal baru dalam dunia astronomi. Matahari bergerak melalui siklus 11 tahunan dan selama siklus ini, Matahari sering mengeluarkan letusan radiasi yang disebut CME atau solar flare.

Letusan ini membawa partikel bermuatan yang bergerak cepat melintasi ruang angkasa, dan ketika sampai di Bumi, mereka berinteraksi dengan magnetosfer kita.

Interaksi inilah yang menciptakan aurora borealis, tetapi badai matahari juga dapat menyebabkan gangguan pada jaringan listrik, komunikasi satelit, hingga sistem navigasi GPS.

Baca Juga: Kesempatan Langka! Komet A3 Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang, Kapan Waktunya?

Selain dampak visual berupa aurora, badai geomagnetik yang kuat bisa menyebabkan masalah serius, seperti pemadaman listrik atau gangguan pada sistem komunikasi.

Namun, sejauh ini NOAA mengeluarkan peringatan bahwa meskipun badai matahari baru-baru ini cukup kuat, dampak yang paling jelas adalah perluasan jangkauan aurora borealis ke negara-negara yang sebelumnya jarang atau bahkan tidak pernah menyaksikannya.

Apakah Indonesia Terkena Dampaknya?

Meski banyak negara di belahan bumi utara yang akan mengalami fenomena aurora borealis, Indonesia tidak terkena dampak langsung dari badai matahari ini.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), posisi Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa membuat negara ini terlindungi oleh sabuk magnetosfer yang lebih kuat.

Baca Juga: Moo Deng Kuda Nil Viral Didaftarkan Hak Cipta, Segera Rilis Merchandise!

Ini berarti, badai geomagnetik yang melanda Bumi tidak akan mempengaruhi Indonesia secara signifikan.

BMKG juga menegaskan bahwa badai geomagnetik yang terdeteksi di wilayah Indonesia hanya berskala kecil dan tidak berpotensi menyebabkan gangguan besar.

Oleh karena itu, sementara penduduk di negara-negara di belahan bumi utara bersiap untuk menyaksikan aurora borealis, Indonesia tetap aman dari dampak negatif badai matahari.

Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News

Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal