Hidayah Bisa Datang Kapan Aja, Ini Kisah Artis Tere yang Peluk Islam Karena Mimpi Cahaya

Default

Sebuah kisah menginspirasi muncul dari kehidupan mantan penyanyi dan anggota DPR, Tere. Dia tidak sekadar menapaki jalur biasa dalam karier dan kehidupannya, tetapi memilih jalan keimanan yang penuh perjuangan setelah mendapat hidayah Islam melalui sebuah mimpi yang penuh makna.

Tere, yang sebelumnya dikenal sebagai seorang entertainer yang sukses, membuat keputusan tegas untuk meninggalkan dunia hiburan dan politik demi menyongsong kehidupan barunya sebagai seorang mualaf. Kisahnya menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang yang menyaksikan perjalanan rohaninya yang menakjubkan.

Dalam refleksi keputusannya, Tere menegaskan bahwa Islam tidak memaksa seseorang untuk memeluknya, melainkan kehendak Allah yang membuka pintu hati seseorang. Keputusan besar ini diambilnya setelah mendapatkan hidayah melalui mimpi yang memberikan petunjuk yang kuat.

"Sampai akhirnya saya dikasih kode keras. Kode kerasnya dikasih mimpi. Mimpinya waktu itu saya terkujur kaku dalam gelap lalu ditanya oleh sebuah cahaya. Cahaya itu bertanya, 'Siapa Tuhanmu? Siapa Nabimu?' Alhamdulillah, Allah kasih saya bangun dengan keadaan keringat dingin," ungkapnya, merinci momen penyeberangan rohaninya di kanal YouTube Cerita Untungs.

Pindah agama menjadi langkah yang diambilnya pada tahun 2000. Meski begitu, perjalanan menuju Islam ternyata tidak semudah yang diantisipasinya. Tere harus menjalani serangkaian ujian dan rintangan yang panjang agar menjadi seorang Muslimah yang dirahmati Allah Subhanallahu wa Ta'ala.

"Setelah saya melalui banyak rintangan, akhirnya Allah memberikan kode keras lagi kepada saya. Yaitu kematian. Dalam mimpi itu, ibu saya meninggal pada 2012 yang dilanjutkan bapak saya meninggal juga tahun 2013. Jadi, berturut-turut," paparnya, menggambarkan fase sulit dalam perjalanannya.

Dalam mimpi yang penuh makna tersebut, sang ibu memberikan pesan yang menggugah hati Tere. Ia diminta untuk menjadi seorang Muslimah yang baik. Ketika bapaknya meninggal pada tahun berikutnya, Tere kembali mendapat pesan dari alam mimpi.

"Ini sebuah pesan lagi untuk saya dari langit. Oke berarti enggak boleh main-main. Mama saya sudah berpesan, jadi Islam yang benar. Dan ya, saya selama ini mengakui saya pendosa, saya banyak sekali melakukan kesalahan. Tapi, saya enggak mau akhir hidup saya, saat saya meninggal saya enggak bisa mengucapkan kalimat Laa ilaa ha ilallahu Muhammad Rasulullah," ujarnya sambil menangis.

Tere mengaku sebagai seorang yang belajar dari kebodohan dan terus mencari pengetahuan untuk mengisi kekosongan dalam dirinya. Upaya kerasnya membuahkan hasil, dengan izin Allah, yang memberikan nikmat berupa perjalanan umrah dan kesempatan belajar tahsin melalui forum Khalaqoh Qur'an.

"Alhamdulillahnya, setelah saya ikhtiar, Allah berikan saya nikmat untuk saya bisa pergi umrah. Tak lama kemudian Allah berikan lagi nikmatnya, ada forum Khalaqoh Qur'an yang buat saya belajar tahsin sampai saat ini. Itu nikmat yang terus Allah kasih bagi setiap hambanya yang berserah diri. Karena Allah izinkan saya mengenal-Nya," tutupnya, mengakhiri kisahnya dengan syukur dan rasa rendah hati yang menginspirasi.

Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal