Pada tanggal 5 Maret 2024, komedian Muhammad Sulaeman Harsono atau yang lebih dikenal dengan nama Bolot merayakan ulang tahunnya yang ke-82. Di usia kepala delapan ini, Bolot mengaku hidup santai dan menikmati masa tua dengan bahagia.
Menurut Bolot, kebahagiaan finansial bukanlah satu-satunya hal yang ia rasakan saat ini. Dirinya juga tidak memiliki keluhan penyakit apapun di usianya yang sudah lanjut ini. Ia menjalani hari-harinya dengan santai dan tanpa tekanan.
"Tidak ada kegiatan apa-apa, saya hanya santai di rumah, ngopi-ngopi saja, kadang-kadang cek kontrakan," ungkap Bolot seperti dilansir dari detik (5/3/2024). Ia juga menambahkan bahwa pola makanannya tidak terbatas meskipun sudah berusia 82 tahun.
Perjalanan hidup Bolot memang tidak selalu mudah. Sebelum sukses di dunia hiburan, ia pernah bekerja sebagai pekerja kasar untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Pendidikan terakhirnya hanya sampai Sekolah Rakyat setara dengan Sekolah Dasar.
Pada tahun 1960, Bolot bekerja sebagai buruh di Pelabuhan Tanjung Priok dengan gaji sebesar Rp20 perak. Dalam sebuah video di kanal YouTube milik Deddy Corbuzier, Bolot mengungkapkan bahwa ia bahkan pernah tidur di kandang kambing neneknya bersama istri dan anaknya selama lebih dari dua tahun.
Namun, saat ini Bolot telah merasakan kesuksesannya di dunia bisnis. Dalam acara "Okay Bos" yang ditayangkan pada Juli 2020, Bolot mengungkapkan bahwa ia sudah memiliki 142 rumah kontrakan.
Dari perjalanan hidupnya, ada beberapa hal yang bisa kita pelajari agar bisa mencapai kebahagiaan finansial di masa tua seperti yang dirasakan oleh Bolot.
1. Jangan Terlalu Kebablasan dalam Gaya Hidup
Ketika kita tidak membatasi pengeluaran untuk gaya hidup, maka pengeluaran tersebut akan menjadi pengeluaran yang tidak tetap. Hal ini dapat mengurangi jumlah dana yang bisa kita alokasikan untuk investasi.
Sebaiknya alokasikan maksimal 15-20% dari penghasilan bulanan untuk gaya hidup. Namun, jika kamu sudah merasa cukup dengan 10% atau bahkan lebih rendah, itu akan jauh lebih baik.
2. Mulailah Investasi Sedini Mungkin
Usiamu mungkin masih muda, namun usia pensiunmu semakin mendekat. Jangan menunda-nunda untuk mulai mengumpulkan dana pensiun.
Menunda-nunda hanya akan membuat proses investasimu semakin berat di masa depan. Sisa waktu yang kamu miliki untuk mengumpulkan dana pensiun akan semakin sedikit, sehingga jumlah uang yang harus disisihkan setiap bulannya semakin besar.
Mulailah berinvestasi untuk dana pensiun secepatnya setelah memiliki dana darurat dan proteksi, minimal dalam bentuk asuransi kesehatan.
3. Kenali Jumlah Dana Pensiun yang Ideal Bagimu
Jumlah dana pensiun yang ideal dapat ditentukan berdasarkan kebutuhan gaya hidupmu di masa tua nanti. Kamu bisa menggunakan pengeluaran tahunanmu saat ini sebagai acuan.
Misalnya, jika pengeluaran tahunanmu saat ini adalah Rp125 juta, dan kamu ingin pensiun pada usia 57 tahun dengan asumsi inflasi 4% per tahun, maka jumlah pengeluaran tahunanmu di 27 tahun ke depan akan menjadi Rp360 juta.
Jika harapan hidupmu sampai usia 80 tahun, maka di usia 57 kamu harus memiliki dana pensiun yang cukup untuk menopang hidup selama 23 tahun ke depan. Jadi, total jumlah dana pensiun yang ideal bagi kamu adalah Rp8,28 miliar (Rp360 juta x 23 tahun).
Dari perhitungan tersebut, kamu bisa menentukan instrumen investasi yang tepat untuk menabung dana pensiun selama 30 tahun ke depan demi mencapai jumlah Rp8,28 miliar.
4. Pilih Bisnis yang Cocok di Masa Tua
Seperti Bolot yang memilih bisnis properti, kamu juga bisa memilih bisnis-bisnis lain yang cocok untuk meningkatkan penghasilan di masa tua.
Tidak ada salahnya bekerja di masa tua karena setiap orang memiliki beban finansial yang berbeda-beda. Pendapatan dari bisnis tersebut dapat dialokasikan untuk membiayai kebutuhan hidup atau pengeluaran yang membahagiakan keluarga, seperti traveling atau belanja.
Namun, perlu diingat bahwa di masa pensiun, usiamu tidak lagi muda. Kamu harus mempertimbangkan segala risiko bisnis yang mungkin muncul agar tidak berdampak negatif pada keuanganmu.
5. Hapus Mindset "Anak adalah Dana Pensiun"
Dengan menghapus mindset ini, kamu akan semakin termotivasi untuk mandiri secara finansial dan memberikan bekal yang bermanfaat bagi anak dan cucumu.
Tantangan finansial yang akan dihadapi oleh generasi mendatang akan semakin berat karena adanya inflasi dan perkembangan teknologi. Jika kamu bergantung pada mereka untuk mencukupi kehidupanmu, maka kamu sebenarnya menciptakan generasi sandwich baru.
Dari kisah hidup Bolot, kita bisa belajar banyak hal penting tentang bagaimana mencapai kebahagiaan finansial di masa tua. Mulailah mengatur gaya hidupmu, berinvestasi sedini mungkin, kenali jumlah dana pensiun yang ideal bagimu, pilih bisnis yang cocok di masa tua, dan hapus mindset bahwa anak adalah dana pensiun.
Dengan melibatkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupanmu sejak dini, kamu memiliki peluang besar untuk mencapai kebahagiaan finansial di masa tua nanti.
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
