Wabah COVID-19 yang dibawa virus Corona menyebabkan ketakutan bagi banyak orang. Kecepatan penyebarannya yang luar biasa, dan tingkat kematian yang cukup tinggi menjadi momok tersendiri bagi orang-orang.
Wabah ini memberikan dampak yang luar biasa besar terhadap berbagai bidang di seluruh dunia, sekaligus membawa ketakutan tersendiri terhadap orang-orang di seluruh dunia.
Ketakutan ini justru dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan berbagai macam modus penipuan di tengah kondisi mencekam saat ini.
7 Penipuan Memanfaatkan Isu Corona
Berbagai penipuan dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab bukan hanya di Indonesia saja, tetapi di seluruh dunia. Bukan hanya penipuan skala kecil, ada modus penipuan yang berhasil mengelabui pemerintahan suatu negara di tengah wabah virus Corona ini loh!
1. Vaksin Palsu
Banyaknya orang yang mencari informasi mengenai cara menyembuhkan diri dari infeksi virus Corona, dimanfaatkan oleh sekelompok orang tidak bertanggung jawab dengan menawarkan vaksin virus Corona melalui website yang mereka buat.
Melalui situs coronavirusmedicalkit.com, para penipu ini menawarkan vaksin gratis dari WHO dan pengunjung situs tersebut cukup membayar uang sebesar 4.95 USD untuk ongkos kirimnya.
Dilansir melalui salah sau situs berita nasional, situs ini sudah ditutup atas perintah seorang hakim federal di Texas, Amerika Serikat.
2. Perampokan Berkedok Penyemprotan
Modus penipuan yang satu ini menyasar orang-orang lanjut usia yang dinilai lebih rentan terkena virus Corona, dan juga lebih beresiko mengalami sindrom lethal dari virus yang satu ini.
The Guardian, sebuah media berita online internasional, memberitakan penipuan semacam ini yang hampir dialami oleh seorang pria berusia 74 tahun bernama Terry.
Terry ditawari sterilisasi virus Corona di rumahnya oleh sang penipu dengan membayar uang dalam jumlah tertentu. Untungnya, Terry tidak jadi membiarkan sang penipu mensterilisasi rumahnya.
Setelah ditelepon oleh anak Terry untuk memastikan kredibilitas orang tersebut, sang penipu kemudian menghindar setelah tidak mampu menjelaskan lebih lanjut program yang mereka tawarkan.
3. Penipuan Masker Online
Masker menjadi sebuah komoditas langka di tengah wabah virus Corona yang terjadi saat ini. Banyak orang yang menginginkan masker untuk melindungi diri mereka dari penularan virus ini.
Perlindungan ini juga diinginkan oleh seorang wanita yang bernama Citra yang berusaha untuk membeli masker secara online. Dilansir dari salah satu situs berita nasional, Citra mendapatkan kontak penjual masker dari media sosial Instagram dan telah mentransfer uang sebanyak Rp1.2 juta kepada sang penipu.
Setelah ditransfer, masker yang dipesan tidak pernah dikirim. Setelah ditelusuri, nomor rekening orang tersebut ternyata pernah dilaporkan juga atas tuduhan penipuan online.
4. Obat Corona Palsu
Selain vaksin, banyak situs-situs bodong yang menawarkan obat untuk menyembuhkan infeksi virus Corona. Dilansir dari salah satu media berita nasional, Europol bekerjasama dengan berbagai pihak kepolisian di seluruh dunia berhasil menutup sekitar 2.000 situs penipuan yang menawarkan obat penyembuh Corona.
Dari operasi yang dilakukannya ini, sebanyak 4 juta unit obat Corona palsu telah diamankan dari berbagai negara di dunia.
5. Penipuan Donasi
Memanfaatkan empati dan rasa solidaritas yang terpupuk di tengah wabah Corona ini, banyak penipu yang berkedok meminta sumbangan untuk upaya pemberantasan virus Corona.
Dari situs Federal Trade Comission milik pemerintah Amerika Serikat, modus penipuan semacam ini menjadi salah satu modus yang paling sering dilakukan.
Pihak FTC juga menghimbau untuk selalu melakukan pemeriksaan terlebih dahulu, sebelum memutuskan untuk memberi sumbangan dalam bentuk apapun untuk mencegah upaya penipuan.
6. Penipuan Berkedok WHO
World Health Organization menjadi salah satu badan yang paling disorot ditengah wabah yang sedang terjadi saat ini.
Di tengah ketergantungan orang-orang terhadap informasi seputar Corona dari WHO, banyak penipu yang memanfaatkan momen ini untuk menjaring data pribadi orang banyak.
Dari penelitian yang dilakukan oleh ESET, beberapa situs yang berkedok sebagai WHO meminta orang-orang untuk memasukkan data pribadi mereka untuk mendapatkan info seputar Corona.
Data ini kemudian bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan oleh orang-orang yang berkedok sebagai WHO ini.
7. Pemerintah Belgia Tertipu Juga
Bukan hanya individu maupun kelompok kecil saja, Pemerintah Belgia pun menjadi korban penipuan di tengah wabah Corona saat ini.
Dilansir dari TheBulletin.be, sebuah situs berita belgia, Pemerintah Belgia memesan masker kepada salah satu perusahaan alat kesehatan di Turki dengan jumlah order mencapai 5 juta EURO.
Masker yang dipesan ini tidak pernah sampai pada waktu yang ditentukan sesuai dengan kontrak yang tertulis.
Saat ini pemerintah Belgia bekerjasama dengan beberapa negara Eropa sedang menyelidiki kasus penipuan yang dialaminya ini.
Akhir Kata
Itu dia beberapa kasus penipuan yang terjadi di tengah wabah Corona dengan memanfaatkan rasa takut yang dialami oleh orang-orang saat ini.
Tindakan tidak etis memanfaatkan bencana yang terjadi saat ini memang di luar akal sehat dan bahkan terkesan tidak memiliki hati nurani sama sekali.
Pastikan untuk melakukan research terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melakukan sesuatu di tengah kondisi seperti saat ini agar terhindar dari modus penipuan.
Baca juga artikel seputar IndiHome atau artikel menarik lainnya dari Restu Wibowo.
