Ternyata, alasan narkotika disebut sebagai obat-obatan terlarang itu bukan main-main loh, karena dalam jumlah yang berlebihan, kecanduan narkoba dapat berakibat fatal!
Jaka mengerti kalau hidup itu memang sulit tapi narkoba itu bukan jawaban yang benar sebagai pelarian karena dapat menimbulkan masalah sendiri.
Sudah banyak film tentang kecanduan narkoba yang berhasil menunjukkan bahaya narkoba pada penggunanya orang di sekitarnya, geng!
7 Film Indonesia Tentang Kecanduan Narkoba
Mungkin kalian sendiri tidak sadar, tapi Indonesia adalah salah satu pasar terbesar obat-obat terlarang berkat populasinya yang sangat besar.
Presiden Joko Widodo sendiri juga sudah menganggap narkoba sebagai masalah serius dan memberikan mandat bagi BNN untuk memberantas masalah ini ke akar-akarnya.
Narkoba juga nggak memilih-memilih korban di mana dari selebriti receh seperti Lucinta Luna sampai almarhum pendiri Apple, Steve Jobs, sudah menjadi korban.
Nah, untuk meningkatkan kesadaran kalian, di sini Jaka akan membahas 7 film Indonesia tentang kecanduan narkoba yang bisa kalian tonton!
1. Detik Terakhir (2005)
Hubungan dekat sering digambarkan sebagai pendorong positif yang dapat mengeluarkan sisi kepribadian terbaik dari seseorang.
Sayangnya, sebuah hubungan juga dapat bersifat tidak sehat dan dapat mendorong pesertanya menuju kehancuran, seperti di film Detik Terakhir.
Film ini menunjukkan keterpurukan Regi menuju kehancuran saat dia memulai hubungan dengan seorang wanita pecandu narkoba bernama Vela.
Buat kalian yang hanya kenal aktris Cornelia Agatha sebagai sosok Sarah di seri Si Doel, kalian akan terkejut dengan penampilannya yang sangat memukau di sini.
2. Best Friend? (2008)
Satu lagi film yang menunjukkan akibat dari hubungan tidak sehat adalah Best Friend? yang menunjukkan kita harus berhati-hati dalam memilih teman.
Di sini, kita diajak menjadi saksi dari kehidupan Tania, seorang gadis SMP baik-baik yang kehidupannya berubah setelah bertemu Molly yang pemberontak.
Tania yang awalnya memiliki kehidupan monoton terbuai dengan kehebohan yang dibawa oleh Molly tapi sayangnya, kehebohan tersebut hanya bersifat sementara, geng.
Tania menemukan bahwa Molly bukanlah teman sejati dan dia harus berjuang keluar dari keterpurukan setelah Molly menghilang dari hidupnya.
3. True Heart (2013)
Terkadang, remaja nggak bisa sepenuhnya disalahkan ketika terjerumus dalam masalah narkoba karena kurangnya perhatian dari orang tua mereka juga bisa menjadi faktor.
Ide inilah yang diangkat di film True Heart yang pembuatannya didukung sepenuhnya oleh Badan Narkotika Nasional (BNN).
Di sini, kita bertemu dengan Ferry, seorang pemuda yang meskipun lahir di keluarga yang sangat berkecukupan, akhirnya terjerumus ke masalah narkoba.
Akibat kurangnya perhatian dari orang tua mereka, adik Ferry, Vina, ikut terjerumus dan harus kehilangan nyawanya secara tragis.
4. Cahaya Kecil (2013)
Orangtua memiliki tanggung jawab untuk mengurus dan menjadi panutan anak mereka. Apa yang terjadi jika mereka gagal mengemban tugas tersebut?
Jawabannya dapat dilihat di film Cahaya Kecil di mana seorang anak harus rela mengorbankan kehidupannya karena kesalahan ayahnya.
Di sini, kita bertemu dengan Gilang, seorang musisi menjanjikan yang harus memberhentikan karirnya karena ayahnya, Arya, yang dipenjara atas kasus narkoba.
Arya yang sadar akan kesalahannya terus mencoba untuk meminta maaf kepada Gilang tapi 'pengkhianatan' ini tidak dapat dilupakan oleh Gilang begitu saja.
5. Selamanya (2007)
Pasangan kita dalam hubungan romantis nggak selalu bisa memberikan pengaruh positif pada kita dan hubungan yang merusak ini ditunjukkan di film Selamanya.
Di sini, kita bertemu dengan Aristha, seorang gadis yang hidupnya berubah kelam setelah diperkenalkan dengan obat terlarang oleh mantan pacarnya, Bara.
Bara yang sudah lama meninggalkan bagian tersebut dari hidupnya dipertemukan kembali oleh Aristha yang membuatnya merasa bertanggung jawab atas keterpurukan Aristha.
Sayangnya, meskipun Aristha akhirnya berhasil menghilangkan kecanduannya terhadap narkoba, badannya sudah terlanjur dirusak oleh obat-obatan tersebut.
Di karakter yang diperankan oleh Julie Estelle tersebut, kita ditunjukkan kalau dampak buruk dari narkoba tidak akan pernah hilang begitu saja, geng!
6. Serigala Terakhir (2009)
Film Serigala Terakhir tidak menunjukkan dampak kecanduan narkoba secara langsung tapi menunjukkan bagaimana komunitas bisa dihancurkan akibat narkoba.
Ale, Jarot, Lukman, Sadat, dan Jago merupakan sahabat yang selalu bersama sejak kecil dengan Ale yang sering bertindak sebagai pemimpin mereka.
Sayangnya, persahabatan mereka harus retak ketika Jarot dijerumuskan ke penjara setelah membunuh anggota geng lain yang berusaha menusuk Ale.
Ketika keluar dari penjara, Jarot malah terjerumus bersama sebuah gembong narkoba di mana dia malah harus berhadapan dengan teman lamanya, termasuk Ale.
7. Slank Nggak Ada Matinya (2013)
Kecanduan narkoba itu memang masalah yang serius tapi bukan berarti kecanduan narkoba itu mustahil untuk ditumpas, geng!
Contoh aslinya bisa kalian lihat di anggota band Slank, Bimbim dan Kaka, dalam perjuangan mereka untuk mengatasi masalah kecanduan mereka.
Perjuangan mereka bisa kalian lihat di film biografi Slank Nggak Ada Matinya yang menunjukkan sepak terjang Slank setelah bergabungnya Abdee, Ridho, dan Ivanka.
Film ini menunjukkan kalau perjuangan melawan narkoba itu nggak ada habisnya karena mereka sampai sekarang masih berjuang agar tidak terjerumus kembali, geng!
Akhir Kata
Nah, itulah pembahasan 7 film Indonesia tentang kecanduan narkoba dari Jaka. Meskipun nggak terlalu sering terdengar, narkoba itu masalah serius di Indonesia, geng!
Dengan sifatnya yang adiktif, mencoba sedikit saja dapat menyebabkan kecanduan jadi kalian harus berhati-hati ketika menyangkut narkoba.
Apakah ada kenalan kalian yang pernah terlibat kasus seperti ini? Atau mungkin kalian punya pengalaman pribadi tentang narkoba? Share di kolom komentar ya!
Baca juga artikel seputar Film atau artikel menarik lainnya dari Fikri Harish
