Menghitung Biaya Menjual NFT di Marketplace, Nggak Gratis!

Nama Sultan Gustan Al Ghazali alias Ghozali Everyday mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kamu, geng.

Bagaimana tidak, kabar bahwa ia sukses menjual ratusan foto selfie hingga miliaran rupiah dalam bentuk aset digital Non-Fungible Token (NFT) memang menggemparkan publik belakangan hari ini.

Fenomena ini pun seolah membuka mata banyak orang Indonesia tentang potensi menghasilkan cuan dari NFT, geng. Kini, tak sedikit warganet yang akhirnya mulai meniru langkah Ghozali dengan menjual NFT sendiri.

Namun, jika kamu ingin menerbitkan karya digital kamu sebagai aset digital, sebaiknya kamu harus lebih dulu mengetahui cara menghitung biaya menjual NFT lengkap dengan biaya awalnya, geng.

Kebetulan Jaka udah mengumpulkan daftar biaya yang harus kamu tanggung dari berbagai sumber, nih. Berikut adalah daftarnya:

Gas Fee

Sumber foto: Luno

Mungkin kebanyakan dari kamu masih banyak yang belum mengetahui apa itu gas fee. Sebagai informasi, gas fee merupakan biaya untuk memproses dan memvalidasi transaksi di blockchain Ethereum.

Biaya tersebut dimaksudkan sebagai kompensasi atas energi komputasi yang sudah dikeluarkan untuk minting smart contact ke dalam teknologi blockchain.

Melansir dari Yahoo Finance, Selasa (18/01/2022), minting diartikan sebagai proses untuk mengubah karya seni menjadi barang unik.

Agar bisa disebut unik, karya tersebut harus lebih dulu dipersonalisasi dengan teknologi blockchain dan dienkripsi dengan kode unik tersendiri.

Perlu diketahui, semakin cepat proses tersebut berjalan, maka semakin tinggi pula biaya yang harus kamu bayarkan ke marketplace NFT, geng.

Ukuran yang digunakan biasanya dikenal dengan istilah GWEI. Satu GWEI sendiri setara dengan 0,000000001 Ethereum (ETH).

Adapun jumlah paling besar yang terpakai untuk memproses transaksi adalah sebesar 21.000 GWEI, yang mana itu sama saja dengan 0,000021 ETH.

Jadi, pengguna harus punya beberapa ETH di wallet terlebih dahulu untuk membayar biaya ini saat mengajukan penawaran, membeli NFT, atau mengirimkan NFT ke wallet orang lain.

Sementara menurut platform Foundation, gas fee ini bisa menjadi mahal saat jaringan Ethereum sedang padat-padatnya, geng.

Biaya Transaksi Marketplace

Sumber foto: OpenSea

Selain biaya di atas, kamu juga harus memperhatikan biaya yang telah dipatok oleh platform marketplace NFT, geng. Setiap marketplace biasanya memiliki biaya yang berbeda-beda.

Marketplace terbesar di dunia, OpenSea, misalnya mengenakan biaya awal untuk menginisiasi akun sebesar 70-300 dolar AS atau sekitar Rp1-4 jutaan.

Selain itu, OpenSea juga menetapkan biaya akses ke NFT sebesar 10-30 dolar AS dan biaya sebesar 2,5 persen dari harga saat NFT terjual.

Lain halnya dengan platform Foundation yang mematok biaya awal sekitar 120-140 dolar AS atau sekitar Rp1,7-2 jutaan. Mereka juga memungut biaya sebesar 15 persen dari harga awal yang terjual sebagai commission fee.

Imbauan Pemerintah

Nah, pemerintah melalui Kementrian Telekomunikasi dan Informatika (Kominfo) sendiri tidak melarang warga Indonesia untuk menjual NFT dan menghasilkan uang dari sana, geng.

Hanya saja, Kominfo menegaskan kepada para pengguna platform untuk tidak melanggar peraturan perundang-undangan, baik berupa perlindungan data pribadi hingga pelanggaran hak kekayaan intelektual.

Dalam siaran pers pada 16 Januari 2022, Kementrian Kominfo akan mengambil tindakan tegas bagi para pelanggar dengan melakukan koordinasi bersama Bappebti, kepolisian, dan kementerian/lembaga terkait lainnya.

Jadi itu adalah sejumlah biaya menjual NFT yang harus kamu keluarkan agar bisa cuan miliaran seperti Ghozali, geng. Meski begitu, kamu juga tidak boleh sembarang dan taat akan peraturan, ya.

Baca juga artikel seputar NFT atau artikel menarik lainnya dari Muhammad Irsyad.