Mitsubishi telah mengumumkan rencana mereka untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi SUV baru mereka, XForce, yang baru saja diluncurkan di Jakarta. Model ini merupakan bagian dari strategi Mitsubishi untuk memperkuat posisi mereka di pasar ASEAN.
Selain XForce, Mitsubishi juga berencana untuk memasarkan model listrik mereka di Indonesia, mulai dari Minicab MiEV, sebuah van komersial berukuran kecil, hingga Mitsubishi eK X EV, sebuah mobil listrik yang cocok untuk perkotaan. Di sisi lain, Thailand dipilih sebagai pusat produksi model hybrid Mitsubishi, yang akan segera diumumkan. Apa alasan di balik pilihan ini?
Takao Kato, Presiden dan CEO Mitsubishi Motors Corporation (MMC), menjelaskan bahwa Indonesia dan Thailand merupakan negara penting bagi sejarah dan masa depan Mitsubishi di kawasan Asean.
"Kami telah berinvestasi besar-besaran di fasilitas-fasilitas perakitan kendaraan kami di Indonesia dan Thailand sejak lama. Kami juga memiliki penjualan yang tinggi di kedua negara ini," kata Kato, yang hadir secara langsung untuk meluncurkan XForce.
Kato menambahkan bahwa rantai pasok Mitsubishi di Indonesia dan Thailand sudah sangat berkembang. Ia berharap bahwa untuk model XForce, penggunaan komponen lokal bisa mencapai 83 persen.
"Untuk model Mitsubishi di Thailand, hampir 100 persen komponennya berasal dari lokal. Sedangkan untuk Indonesia, sudah lebih dari 70 persen," ujarnya.
Pemerintah Indonesia telah mengumumkan bahwa Mitsubishi akan menambah investasi sebesar USD375,25 juta pada tahun depan untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik perakitan mobil listrik mereka di Deltamas, Jawa Barat.
Saat ini, pabrik tersebut mampu memproduksi 176.000 unit per tahun dan akan ditingkatkan menjadi 231.000 unit. Pada tahun lalu, penjualan kendaraan di Indonesia mencapai 1,04 juta unit, meningkat dari 887.000 unit pada 2021.
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Baca juga artikel Mobil Listrik Hyundai, Motor Listrik Honda, atau artikel menarik lainnya dari Muhammad Irsyad.
