Motor listrik diharapkan menjadi kendaraan yang populer di masa depan, termasuk di Indonesia. Beberapa produsen motor di Indonesia mulai melirik produk motor listrik dengan berbagai alternatif harga dan spesifikasi.
Salah satunya seperti Garansindo yang bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Mereka telah mengembangkan motor listrik bernama Gesits yang cukup laris di pasaran. Motor tersebut menggunakan komponen lokal hingga 90 persen.
Kendati demikian, motor listrik sering dianggap sebagai produk yang mahal karena biaya baterainya yang tinggi, yaitu sekitar 3 hingga 5 dolar AS per sel. Sedangkan untuk membuat satu motor listrik, diperlukan sekitar 300 sel, sehingga harga baterai motor listrik saja mencapai sekitar 1.500 dolar AS atau setara dengan Rp19,7 juta.
Sementara itu, komponen keseluruhan motor listrik sebenarnya tak jauh beda dengan motor konvensional, tapi jumlahnya jauh lebih sedikit. Perbedaan terletak pada komponen yang berkaitan dengan tenaga penggerak motor, seperti baterai.
Satu yang harus diperhatikan adalah dari segi produksi. Biaya pembuatan motor listrik dalam skala besar tentu saja berbeda dari produksi skala kecil. Menurut Muhammad Nur Yuniarto, Kepala Peneliti Kendaraan Listrik ITS, semakin besar produksi motor listrik, maka semakin murah biayanya.
"Susah juga kalau bicara biaya, jumlah produksi satu dengan 1.000 unit beda, 1.000 dengan satu juta unit juga beda. Semakin besar produksi semakin murah, jadi kalau ditanya total keseluruhan biaya, tergantung produksinya," ujarnya, dikutip dari viva.co.id, Kamis (16/3).
Selain itu, diperlukan juga upaya untuk menghadirkan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia. Jika baterai nantinya bisa diproduksi secara masif di dalam negeri, harganya pun diprediksi bisa jadi lebih murah.
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Baca juga artikel Mobil Listrik Hyundai, Motor Listrik Honda, atau artikel menarik lainnya dari Muhammad Irsyad.
