Limbahnya Jadi Meteor Jatuh, Gini Cara Astronaut BAB di Luar Angkasa

Default

Astronot tentunya menghabiskan banyak waktu di ruang angkasa, bahkan bisa sampai berminggu-minggu, sekian bulan atau sekian tahun.

Pertanyaan, bagaimana urusannya ketika astronot ingin buang air besar? Tidak kebayang kalau kotoran dan air melayang-layang lantaran tidak ada gravitasi.

Pada tahun 1961, Alan Shepard jadi orang Amerika pertama di luar angkasa. Perjalanannya seharusnya singkat, sehingga tak ada rencana buang air kecil.

Namun, lantaran peluncurannya ditunda hingga lebih dari tiga jam lepas Shepard naik ke roket, akhirnya Shepard bertanya apakah dia dapat keluar dari roket untuk buang air kecil.

Daripada harus membuang lebih banyak waktu, pengontrol misi menyimpulkan kalau Shepard bisa dengan aman kencing di dalam pakaian antariksa miliknya.

Mengutip University Buffalo, toilet selanjutnya dirancang di tahun 2000 untuk pria tetapi sulit digunakan bagi wanita lantaran penggunanya harus buang air kecil sambil berdiri.

Untuk buang air besar, para astronaut memakai pengikat paha untuk duduk di toilet kecil. Tujuannya? Untuk menutup rapat antara bokong juga tempat duduk toilet.

Namun, tentu saja, rancangan toilet ini tak bekerja dengan baik bahkan sulit untuk menjaga kebersihannya. Bayangkan saja, paha dan bokongmu digunakan untuk menutup kotoran, yang mengapung.

Jadi di tahun 2018, NASA sampai menghabiskan 23 juta dollar AS (Rp326,3 miliar) untuk toilet baru dan lebih baik.

Sehingga demi mengatasi masalah-masalah kamar mandi yang tanpa gravitasi di luar angkasa, toilet baru ini menjadi toilet vakum yang dirancang khusus.

Setidaknya terdapat dua bagian, pertama, selang dengan corong di ujungnya untuk buang air kecil. Kedua, dudukan toilet kecil yang ditinggikan untuk buang air besar.

Kamar mandi ini penuh pegangan tangan juga pijakan. Saat buang air kecil, mereka bisa duduk atau berdiri kemudiang memegang corong juga selang dengan erat agar tidak ada yang merembes.

Untuk buang air besar, astronaut mengangkat tutup toilet kemudian duduk di kursi layaknya saat di Bumi. Bedanya, toilet tersebut mulai menyedot segera selepasnya tutupnya dibuka untuk mengendalikan baunya.

Demi memastikan kesesuaian dudukan toilet dengan pantat astronaut, dudukan toilet di luar angkasa dibuat lebih kecil apabila dibandingkan dengan di rumah-rumah.

Ke Mana Limbahnya Pergi?

Seperti yang kita tahu kencing terdiri lebih dari 90% air. Lantaran air itu berat juga memakan banyak tempat, jadi lebih baik mendaur ulang kencing.

Semua kencing astronaut dikumpulkan juga diubah kembali sehingga berubah jadi air bersih yang dapat diminum. Apa? Diminum? Ya, benar sekali diminum!

Bahkan terkadang, kotoran astronaut dibawa kembali ke Bumi demi dipelajari oleh para ilmuwan, tetapi sebagian, limbah kamar mandi juga tentu saja, termasuk kotoran, dibakar.

Kotoran disedot dalam kantong sampah dan dimasukkan pada wadah kedap udara. Astronaut juga meletakkan kertas toilet, tisu, dan sarung tangan.

Guna sarung tangan ini membantu menjaga agar semuanya tetap bersih bahkan dalam wadah juga. Kontainer itu selanjutnya dimuat ke dalam kapal kargo yang membawa pasokan ke stasiun luar angkasa.

Kemudian kapal kargo ini selanjutnya diluncurkan ke Bumi dan akhirnya terbakar di atmosfer atas Bumi.

Sehingga, kalau kamu pernah lihat bintang jatuh, mungkin itu bukan meteorit yang terbakar di atmosfer bumi. Bisa jadi itu merupakan kotoran astronaut yang terbakar. Indah bukan?

Baca juga artikel seputar Luar Angkasa atau artikel menarik lainnya dari Ilham Fariq Maulana.

BACA JUGA

5 Misteri Samudera Pasifik Paling Seram, Ada Monster di Indonesia?

Nonton Film Mortal Kombat (2021) | Ketika Joe Taslim Jadi Villain Super Kuat

Waduh, Roket China Seberat 21 Ton Bakal Hantam Bumi!

Download WhatsApp MOD iOS 14 v8.87 Terbaru 2021, Bikin Tampilan Mirip iPhone!

5 Artis Indonesia Hidupnya Berubah Total, Hilang Kekayaan sampai Miskin!

ARTIKEL TERKAIT
Tags Terkait: astronotSains
Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal