Bunga Zainal, aktris terkenal, kini menjadi sorotan publik setelah berbagi pengalaman uniknya sebagai seorang ibu. Kehidupan rumah tangganya, khususnya dalam komunikasi dengan anak-anaknya, telah menjadi topik hangat di kalangan masyarakat.
Bunga, yang sejak lama dikenal dengan kekentalan budaya Betawi, mendapati dirinya berada dalam situasi yang cukup rumit sejak menikah dengan Sukhdev Sing pada tahun 2014. Pasangan ini diberkahi dengan dua anak blasteran, Harrneel Pradhi Singh dan Karan Pradhi Singh.
Sebagai anak blasteran, kedua anak Bunga tumbuh dalam lingkungan dengan dua budaya yang berbeda. Hal ini menciptakan kecenderungan yang lebih besar bagi mereka untuk menggunakan bahasa Inggris, terutama di sekolah tempat mereka lebih familiar dengan bahasa tersebut.
Dalam unggahan Instagram pada Kamis (22/12/2023), Bunga Zainal mengungkapkan tantangannya dalam berkomunikasi dengan anak-anaknya. "Jadi dulu waktu kecil, gua sama dia sering berantem. Perkara kaga ngerti dia ngomong apa. Dia kagak ngerti gua ngomong apa," ujar Bunga.
Bunga juga mengungkapkan bahwa anak-anaknya lebih fasih dalam bahasa Inggris dan Mandarin, sementara dirinya tetap setia pada bahasa Betawi. Perbedaan ini menyebabkan ketidakpahaman dan miskomunikasi antara Bunga dan anak-anaknya, sehingga mereka sering terlibat dalam perselisihan kecil.
Anak-anak Bunga bahkan sampai mengadu kebingungan mereka kepada guru mereka. "Terus dia bengong curhat sama gurunya dia bilang aku nggak ngerti mamah aku ngomong apa gitu," ungkap Bunga, memberikan gambaran kebingungan yang mereka alami.
Dalam pesannya kepada para ibu di luar sana, Bunga Zainal menyarankan untuk tidak terlalu tergesa-gesa mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak jika mereka tidak ingin menghadapi tantangan yang serupa. "Nih pesen gue buat ibu-ibu di luar sono, lu jangan sok sokan ngajarin anak lu pakai bahasa Inggris. Bahasa ibu aja dulu, soalnya kalau lu kagak pinter bahasa Inggris puyeng otak lu," tandas Bunga.
Dengan pengalaman uniknya ini, Bunga Zainal memberikan pemahaman bahwa tantangan dalam komunikasi antarbudaya di dalam keluarga dapat menjadi bagian yang menarik namun juga memerlukan pemahaman dan kesabaran ekstra. Selain itu, ia menekankan pentingnya memahami kebutuhan dan kenyamanan anak-anak dalam memahami dan menjalani kedua budaya yang mereka miliki.
