Kamu pasti penasaran bagaimana kehidupan manusia bisa muncul pertama kali di Bumi, bukan? Selama ini, para peneliti belum memahami secara pasti proses terbentuknya kehidupan di permukaan planet kita. Namun, sebuah penelitian baru-baru ini akhirnya berhasil mengungkap rahasia tersebut!
Sebuah tim dari The Scripps Research Institute di California, Amerika Serikat telah menemukan sebuah proses kimia yang disebut fosforilasi. Proses ini dapat menciptakan sel pertama yang menjadi cikal bakal kehidupan di Bumi. Temuan ini sangat penting karena membantu kita lebih memahami lingkungan kimia pada awal terbentuknya planet kita dan bagaimana kehidupan dapat berevolusi selanjutnya.
Peneliti senior proyek ini, Ramanarayanan Krishnamurthy, menjelaskan bahwa sel proto yang merupakan bahan penyusun penting bagi biokimia awal di permukaan Bumi ternyata terbentuk melalui proses fosforilasi. Sel proto ini awalnya muncul dari sumber air panas bawah laut dan kemudian mengalami evolusi struktur biologis yang lebih kompleks.

Untuk membuktikan hipotesis mereka, tim peneliti melakukan eksperimen dengan menciptakan kondisi laboratorium yang menyerupai masa awal terbentuknya Bumi. Mereka menggabungkan bahan kimia seperti asam lemak dan gliserol untuk menciptakan struktur yang mirip sel proto. Hasilnya, mereka berhasil mendapatkan reaksi kimia yang membuktikan fosforilasi dapat mengembangkan sel proto menjadi lebih maju, fleksibel, stabil, dan aktif secara kimia.
Para peneliti meyakini bahwa percobaan ini mampu menciptakan lingkungan kimia yang serupa dengan kondisi awal pembentukan sel pertama di Bumi sekitar empat miliar tahun lalu. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang proses terbentuknya kehidupan di Bumi dan bisa menjadi landasan untuk penelitianan lebih lanjut mengenai asal usul dan evolusi kehidupan.
Namun, mereka akan terus membuat penemuan untuk mencari tahu kondisi yang terjadi setelah Bumi terbentuk. Ini juga berperan dalam penyelidikan terhadap kehidupan planet lain. Sangat menarik untuk mengungkap bagaimana ilmu kimia awal mungkin telah bertransisi untuk memungkinkan adanya kehidupan di Bumi, kata ahli biofisika dari penelitian ini, Ashok Deniz. Temuan kami juga mengisyaratkan kekayaan ilmu fisika menarik yang mungkin memainkan peran fungsional penting dalam perkembangan sel modern," imbuhnya.