Ibu dan Bayi Meninggal di RSUD MA Sentot Indramayu, Diyakini Korban Malpraktik Dokter

Default

Kisah tragis Tasrun di RSUD MA Sentot, Indramayu, menjadi sorotan karena dugaan malpraktik yang diduga menyebabkan kematian bayi dan istrinya. Tasrun mengungkapkan bahwa ketika tiba di RSUD MA Sentot, korban tidak mendapatkan pelayanan yang memadai dari pihak rumah sakit. Ia merasa sangat kecewa karena sang istri baru menerima tindakan medis setelah berada di rumah sakit selama tiga jam.

"Akhirnya pas istri kerasa mules, pukul 21.00 WIB baru ditangani, cuman yang jadi masalah penanganannya terlalu lambat," ungkapnya.

Dugaan malpraktik semakin menguat setelah Tasrun mengungkapkan bahwa penanganan persalinan yang dilakukan oleh pihak RSUD diduga tidak sesuai aturan.

"Bayi saya meninggal itu, katanya tali puser ngikat, langsung dipotong. Padahal tangan bayi itu masih gerak, cuman pas tali puser dipotong, langsung ditarik kepalanya, itu ditariknya gak pelan-pelan, jadi posisi kepala sudah nongol separo, langsung diteken dan ditarik lagi," jelasnya.

Tragedi semakin menyayat hati karena tidak hanya bayi yang meninggal, namun istrinya juga mengalami nasib yang sama dalam waktu yang cukup singkat. Tidak terima dengan dugaan malpraktik tersebut, keluarga korban telah melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Indramayu.

Kapolres Indramayu, AKBP Fahri Siregar juga telah mengonfirmasi penerimaan laporan dari keluarga korban terkait dugaan malpraktik terkait penanganan persalinan. "Kami masih melakukan pemeriksaan kepada pelapor, tentunya setelah melakukan pemeriksaan kami akan melengkapi alat bukti, dan juga melakukan gelar perkara," tegas Kapolres Indramayu.

Dugaan malpraktik ini menjadi perhatian serius karena telah menimbulkan dampak yang sangat tragis bagi keluarga Tasrun. Kejadian ini menyorot pentingnya pelayanan medis yang profesional dan berkualitas bagi setiap pasien, serta perlunya penegakan standar prosedur medis yang ketat untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang. Berita ini juga menjadi peringatan bagi pihak rumah sakit dan pihak terkait untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

Dengan kesedihan mendalam, Tasrun dan keluarganya berharap agar kebenaran segera terungkap dan tindakan hukum yang adil dapat ditegakkan untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan. Serta, perlu adanya langkah preventif yang tepat agar kasus-kasus malpraktik dapat diminimalisir dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.

Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal