Mulai tahun depan, tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akan naik menjadi 12% dari sebelumnya 11%. Kenaikan ini berdampak pada berbagai barang dan jasa, termasuk layanan streaming berbayar seperti Netflix dan Spotify.
Aturan ini tertuang dalam UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan. Imbasnya, harga langganan layanan streaming diperkirakan akan naik bervariasi, mulai dari Rp500 hingga Rp2.000, tergantung paket yang dipilih pelanggan.
Harga Berlangganan Sebelum dan Sesudah Kenaikan
Berikut ini adalah perbandingan harga dua layanan streaming tersebut setelah PPN naik menjadi 12%:
1. Netflix
Paket Ponsel: Saat ini pelanggan membayar Rp59.940 per bulan dengan pajak 11%, namun tahun depan menjadi Rp60.480 per bulan.
Paket Dasar: Dari harga Rp72.150 per bulan saat ini, harga paket ini akan naik menjadi Rp72.800 per bulan mulai tahun depan.
Paket Standar: Harga saat ini adalah Rp133.200 per bulan, tetapi tahun depan akan menjadi Rp134.400 per bulan.
Paket Premium: Dengan pajak 11%, harga saat ini Rp206.460 per bulan, dan akan naik menjadi Rp208.320 per bulan tahun depan.
2. Spotify
Paket Mini: Harga harian saat ini Rp2.500, akan menjadi Rp2.800 setelah PPN naik.
Paket Individual: Sekarang dibanderol Rp54.990 untuk dua bulan, tahun depan naik menjadi Rp61.588 per dua bulan.
Paket Student: Dari Rp27.500 untuk dua bulan, akan naik menjadi Rp30.800 per dua bulan.
Paket Duo: Saat ini pelanggan membayar Rp71.490 untuk dua bulan, tetapi akan naik menjadi Rp80.068 pada tahun depan.
Paket Family: Dari harga Rp86.900 untuk dua bulan, tarif baru akan menjadi Rp97.328 per dua bulan.
Harga YouTube Premium juga Naik
Belum lama ini, YouTube Premium juga menaikkan tarif langganan di beberapa negara, termasuk wilayah Eropa dan Asia, dengan Indonesia sebagai salah satu negara terdampak.
Di Indonesia, harga paket individu mengalami peningkatan dari Rp59.000 menjadi Rp69.000, sementara paket keluarga naik drastis dari Rp99.000 menjadi Rp139.000. Kenaikan ini mencapai sekitar 17% untuk paket individu dan 40% untuk paket keluarga.
Banyak pengguna mengeluhkan bahwa harga baru tersebut dinilai terlalu mahal, dan mulai mempertanyakan apakah layanan yang diberikan sebanding dengan biaya langganan yang harus dibayar.
Baca artikel dan berita menarik lainnya dari JalanTikus di Google News