Keseriusan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan sektor otomotif ramah lingkungan akhirnya muncul lagi setelah sebelumnya mati suri lantaran tak ada investor yang tertarik memproduksi mobil listrik di Tanah Air. Adalah mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang cukup getol dalam hal ini.
Sebagai bentuk keseriusannya, deretan mobil listrik Dahlan Iskan sukses menggemparkan publik Tanah Air kala itu. Mantan menteri BUMN itu menggandeng lima pemuda berbakat untuk menggarap mobil bertenaga listriknya masing-masing.
Meski proyek mobil listrik ini pada akhirnya mandek karena kasus korupsi yang dilakukan Dahlan Iskan dan salah satu partner pembuat mobil listriknya, namun tidak ada salahnya untuk mengenali apa saja mobil listrik yang sempat dipopulerkan Dahlan Iskan. Langsung intip lebih dekat, yuk!
1. Tucuxi
Di saat masih banyak yang belum yakin bahwa Indonesia bisa membuat mobil listrik sendiri, Dahlan Iskan hadir dengan memperkenalkan Tucuxi. Secara desain, tampilan mobil ini sangat mirip dengan Ferrari, geng.
Dahlan sendiri mengklaim bahwa mobil buatan Danet Suryatama itu memiliki performa setara mobil konvensional bermesin 3.500 cc. Sementara di atas kertas, mesin listriknya berkapasitas 200 kW yang punya tenaga setara 268 TK.
Sumber energinya pun disimpan pada baterai lithium ion phosphate yang bisa menjelajah sejauh 482 km dalam sekali pengisian penuh. Tapi karena konsepnya yang seperti supercar, maka penumpang yang bisa dibawa hanya 2 orang saja dan bisa ditambah menjadi 4 sebagai opsi.
Harga mobil Tucuxi sebenarnya mempunyai banderol sekitar Rp1,5 miliar. Gak kalah dengan banderol mobil listrik premium yang rilis di tahun 2023 ini, kan?
Nahas, mobil listrik Dahlan Iskan kecelakaan di turunan tajam sekitar Sarangan, Magetan pada Januari 2013 silam. Ketika itu, Dahlan yang sedang mengendarai Tucuxi disebut mengalami masalah rem sehingga dirinya mengambil keputusan menabrakkan mobil ke tebing di sisi kanan jalan.
2. Gendhis
Upaya Dahlan Iskan untuk menghadirkan mobil listrik buatan lokal tak hanya berhenti di situ. Kali ini, ada mobil listrik Gendhis berjenis minibus yang punya kapasitas 7 penumpang.
Sekilas, mobil ini mirip seperti mobil Toyota Alphard namun ditenagai dengan energi listrik, geng. Mesin elektriknya menghasilkan daya sebesar 182 TK. Dengan transmisi otomatis 6-percepatan, Gendhis disebut mampu melaju hingga 200 km/jam.
Diperkenalkan pada 2013 silam, Gendhis dirancang oleh Ricky Elson yang berasal dari Padang, Sumatera Barat ini memiliki fitur-fitur kenyamanan yang gak kalah dengan mobil premium di kelasnya. Sayangnya, mobil ini belum sempat diproduksi massal menyusul kasus yang menimpa sang menteri Dahlan Iskan.
Pun belum sempat diketahui secara detail soal spesifikasi, performa, dan harga yang dibanderol pada mobil ini.
3. Selo
Selo adalah mobil listrik generasi kedua setelah Tucuxi. Seperti Gendhis, mobil ini juga merupakan hasil rancangan Ricky Elson. Berdasarkan informasi yang beredar, mobil yang juga bergaya sport ini dibangun dengan persentase komponen lokal hingga 70 persen. Hanya baterai 360V dan motor listriknya saja yang didatangkan dari luar negeri.
Di atas kertas, motor listrik yang diusung pun memiliki performa cukup gahar karena diklaim mampu menghasilkan daya sebesar 182 TK. Dengan transmisi otomatis 6-percepatan, Selo juga disebut mampu melaju hingga 200 km/jam.
Namun sekali lagi, mobil listrik Selo ditolak karena dinyatakan tidak layak produksi. Saat diuji coba, mobil ini ternyata hanya mampu berjalan dengan kecepatan 29 km/jam, geng. Selain itu, Selo juga diisukan menjadi salah satu mobil listrik Dahlan Iskan tidak lolos uji emisi.
Lantas, berapa harga mobil Selo? Ada banyak spekulasi yang berkembang kala itu. Ada yang menyebutkan jika mobil tersebut akan dijual seharga Rp200 juta jika berhasil diproduksi massal.
4. Evina
Merek mobil listrik Evina merupakan salah satu kendaraan bertenaga listrik karya anak bangsa yang dibuat Dasep Ahmadi, direktur PT Sarimas Ahmadi Pratama (SAP).
Evina sendiri memiliki arti Electric Vehicle Indonesia yang sempat populer pada tahun 2013 silam. Desainnya sendiri berbentuk hatchback yang mengingatkan kita pada Suzuki Wagon R.
Secara spesifikasi, mobil ini ditenagai mesin listrik 50 TK atau setara mesin bensin 900 cc. Adapun baterainya bertipe lithium ion 21 kW yang bisa di-charge selama 4 jam. Dalam kondisi baterai penuh, Evina bisa melaju sejauh 135 km dengan kecepatan maksimal yang diklaim mencapai 120 km/jam, geng.
Sayangnya, mobil listrik mungil ini dinyatakan tidak layak jalan sebagai mobil penumpang oleh pemerintah kala itu, geng. Alasannya adalah karena beberapa bagiannya yang tidak berfungsi.
Selain itu, Dasep Ahmadi sebagai pembuat mobil ini terpaksa menjadi tersangka dan dipenjara karena terjerat kasus yang juga menimpa Dahlan Iskan.
Padahal, jika proyek ini berhasil, mobil ini direncanakan bisa dijual dengan banderol hanya Rp135 jutaan atau bahkan lebih murah. Alhasil, Evina yang diharapkan bisa diproduksi massal sebagai mobil listrik buatan Indonesia pun tinggal kenangan.
Akhir Kata
Itulah beberapa mobil listrik Dahlan Iskan yang sempat menghebohkan Tanah Air beberapa tahun silam. Tak hanya menghebohkan karena merupakan buatan lokal, tapi juga karena kontroversi yang ada di baliknya.
Meski sangat disayangkan proyek tersebut terpaksa harus mangkrak, namun semoga banyak pihak bisa mengambil pelajaran dari pengalaman ini agar industri kendaraan listrik nasional dapat semakin berkembang.
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Baca juga artikel seputar Kendaraan Listrik, atau artikel menarik lainnya dari Almira Yoshe Alodia.
