Fenomena Langka, Saksikan Puncak Hujan Meteor Arietid Siang Ini!

Default

Bagi kamu para penikmat dunia astronomi, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan fenomena alam langka, yakni hujan meteor Arietid yang puncaknya terjadi di siang ini.

Hujan meteor memang umumnya berlangsung pada malam hari atau bahkan menjelang subuh.

Hujan Meteor 6a6e0

Sumber foto: Freepik

Namun, berbeda dengan hujan meteor Arietid yang satu ini. Meskipun terjadi setiap tahun, tetapi hujan meteor yang super unik ini bisa disaksikan di siang hari, lho.

"Hujan meteor ini merupakan satu-satunya hujan meteor yang dapat disaksikan ketika siang hari," ungkap Peneliti Pusat Sains Antariksa Lapan, Andi Pangerang yang dikutip dari situs resmi Lapan pada Senin (07/06/2021).

Andi mengatakan bahwa hujan meteor Arietid merupakan hujan meteor yang titik radian atau awal kemunculan meteornya terletak di konstelasi Aries.

Tepatnya berlokasi di dekat bintang Botein (Delta Arietis).

Selain itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) juga memastikan bahwa hujan meteor ini bisa disaksikan dari seluruh wilayah di Indonesia.

Masyarakat pun dapat menyaksikan fenomena astronomi ini dengan mata telanjang atau tanpa harus memanfaatkan alat bantu seperti teropong.

"(Bisa dilihat) dari berbagai tempat di Indonesia, bisa dilihat langsung tanpa alat," ujar Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan Emanuel Sungging kepada Kompas.com, Minggu (06/06/2021).

Hujan meteor Arietid sendiri sudah aktif sejak 14 Mei lalu sampai 24 Juni mendatang.

Namun, pada tanggal 7 Juni, ia mencapai fase puncaknya dengan intensitas 50 meteor per jam di kala zenit.

Namun, sayangnya intensitas untuk wilayah Indonesia berkurang menjadi 19-20 meteor per jam.

Andi mengungkapkan bahwa hujan meteor ini diduga berasal dari sisa debu (jejak puing) asteroid Icarus dan komet periodik 96P/Machhloz.

Meski begitu, hingga saat ini, para ahli belum bisa mengetahui sumber utamanya secara pasti.

Fenomena alam yang satu ini dapat disaksikan dari arah timur sampai timur laut sebelum fajar astronomis.

"Untuk dapat menyaksikan (hujan meteor Arietid) dari arah timur hingga timur laut sebelum fajar astronomis, berkulminasi di arah utara pada pukul 10.00 waktu setempat dan terbenam di arah barat-barat laut pada pukul 16.00 waktu setempat," jelas Andi.

Meskipun bisa disaksikan pada siang hari, tetapi waktu terbaik untuk melihatnya adalah sesaat sebelum matahari terbenam.

Bagi yang ingin menyaksikan, maka bisa melihat ke timur, tepat di atas tempat matahari terbit.

Warna Meteor

Meteor yang akan kita lihat memiliki warna yang berbeda-beda, dipengaruhi oleh material penyusun meteor yang terbakar di atmosfer.

Berikut ini adalah asal sumber warna dari meteor:

-Merah: meteor mengandung unsur nitrogen/oksigen -Kuning: meteor mengandung unsur iron -Oranye: meteor mengandung unsur sodium -Sian: meteor mengandung unsur magnesium -Ungu: meteor mengandung unsur kalsium

Baca juga artikel IPTEK atau artikel menarik lainnya dari Brenda Prima.

BACA JUGA

Fasih Berbahasa Indonesia, 6 Artis Asing Ini Kerap Dikira WNI!

8 Foto Kehidupan Hikikomori di Jepang, Gaya Hidup Terisolasi yang Mengkhawatirkan!

Nonton Tokyo Revengers (2021) | Balik ke Masa Lalu Demi Selamatkan Mantan Pacar!

12 Anime China Terbaik dan Terbaru di 2021, Gak Kalah dari Anime Jepang!

80+ Foto Profil WA Couple Terbaik & Terbaru 2021, Biar Makin Mesra!

ARTIKEL TERKAIT
Cara Astronot Bab Di Luar Angkasa 230be
Limbahnya Jadi Meteor Jatuh, Gini Cara Astronaut BAB di Luar Angkasa
Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal