6 Fakta Cellebrite, Teknologi yang Digunakan Mabes Polri untuk Menyedot Data

Default

Cellebrite dikenal sebagai perusahaan intelijen digital yang diklaim piawai dalam membantu pihak penegak hukum mengungkap suatu kasus hukum yang melibatkan teknologi digital sangat kompleks atau rumit.

Misalnya pada 2016 lalu, Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI) berhasil membobol data iPhone milik terduga teroris kasus penembakan di San Bernardino, Amerika Serikat.

Saat itu, FBI mengumumkan telah berhasil membobol iPhone tersebut dan mengakses data di dalamnya dengan meminta bantuan pihak ketiga karena Apple menolak untuk bekerja sama dengan pihak berwajib.

Meski namanya tak disebut, pihak ketiga yang dimaksud adalah Cellebrite.

Terkini, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) diketahui juga menggunakan teknologi berupa perangkat dan aplikasi buatan Cellebrite.

Teknologi dari Cellebrite digunakan oleh Mabes Polri dalam pengungkapan kasus hukum dengan terdakwa salah satu petinggi Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Untuk mengenal lebih dekat teknologi yang satu ini, Jaka akan membagikan 6 fakta Cellebrite!

1. Cellebrite Berasal dari Israel

Cellebrite 093c2
Sumber foto: JACK GUEZ/AFP/Getty Images

Cellebrite sudah beroperasi sejak lama. Perusahaan yang menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengelola data digital ini berdiri di Petah Tikva, Israel, pada tahun 2009.

Alat perangkat keras dan aplikasi perangkat lunak Cellebrite diklaim mampu membobol data dari berbagai macam perangkat elektronik terenkripsi, seperti ponsel, komputer, tablet, kartu SD, dan Harddisk (HDD).

CEO Cellebrite saat ini adalah Yossi Carmil. Cellebrite mengatakan dalam situs resminya bahwa teknologinya dikembangkan oleh para mantan anggota penegak hukum di sejumlah negara dan unit intelijen Israel.

2. Perangkat dan Aplikasi Cellebrite

UFED E5488
Sumber foto: Bounga.id

Cellebrite Universal Forensic Extraction Device Touch (Cellebrite UFED Touch) adalah salah satu perangkat canggih yang dibuat oleh Cellebrite. Perangkat ini digunakan untuk memeriksa data di ponsel tersangka pelaku kejahatan.

Secara rinci, alat ini bisa mengekstrak, menerjemahkan dan menganalisis data yang dapat ditindaklanjuti dari smartphone, tablet, dan perangkat GPS portabel untuk digunakan dalam proses penegakan hukum terhadap data ponsel milik tersangka yang terjerat kasus.

3. Pelanggan Cellebrite, dari Polisi hingga Farmasi

Mabes Polri E85bb
Sumber foto: Polri.go.id

Cellebrite memiliki banyak sekali pelanggan terutama kepolisian. Banyak polisi di beberapa negara menggunakan teknologi buatan mereka.

Laman resmi perusahaan mengklaim teknologinya telah digunakan oleh polisi di 25 dari 27 negara anggota Uni Eropa, 20 kota besar di Amerika Serikat, dan 10 dari 20 kota terbesar di dunia.

Meski digunakan oleh banyak kepolisian di dunia, Cellebrite ini juga digunakan oleh perbankan, perusahaan perangkat lunak, telekomunikasi, hingga perusahaan farmasi.

4. Mampu Mengakses Data Tersembunyi

Cellebrite UFED Dc66e
Sumber foto: Cyberthreat.id

Perangkat Cellebrite UFED Touch diklaim bisa digunakan untuk mengambil data tersembunyi di dalam hampir semua perangkat elektronik, termasuk ponsel.

"Sepuluh tahun lalu seseorang harus duduk dan secara fisik menguliti ponsel. Jika pesan telah dihapus, maka akan hilang selamanya. Tapi seperti di komputer, bahkan jika Anda menghapus sesuatu, itu sebenarnya masih ada di smartphone," ungkap CEO Cellebrite Yossi Carmil yang dikutip dari Jewishbusinessnews pada akhir 2019.

Yossi juga mengatakan bahwa data yang hilang itu bisa diambil kembali oleh Cellebrite. Ini lebih sulit dilakukan ketimbang dengan komputer karena ada begitu banyak sistem dan perangkat,

Perangkat dan aplikasi buatan Cellebrite pun sangat laris di pasaran. Ini mengingat smartphone saat ini digunakan sebagai sumber bukti bagi penyelidikan tindak kriminal oleh pihak kepolisian.

Perangkat seluler milik seorang tersangka dan korban tentunya memiliki banyak bukti. Nantinya bukti tersebut bisa membawa seorang pelaku kejahatan ke meja hijau.

Meski pelaku sudah menghapus datanya, teknologi dari Cellebrite dapat memulihkan data yang terhapus.

5. Kontroversial di Amerika Serikat

FBI 5a462
Sumber foto: Time.com

Meski punya peran penting dalam berbagai kasus hukum di dunia, Cellebrite tidak luput dari kontroversi.

Alasannya, teknologi buatan perusahaan tersebut dapat digunakan dengan atau tanpa persetujuan individu.

Bahkan American Civil Liberties Union cabang Michigan pernah mempertanyakan apakah Polisi Negara Bagian Michigan menggunakan Cellebrite UFED Touch untuk memata-matai ponsel warga secara ilegal.

6. Puslabor Mabes Polri Memakai Jasa Cellebrite

Jumhur Hidayat Cba73
Sumber foto: Merdeka.com

Kemampuan mumpuni teknologi yang dikembangkan oleh Cellebrite menarik Mabes Polri untuk menggunakannya seperti polisi di beberapa negara lain di dunia.

Perangkat Cellebrite UFED Touch sendiri digunakan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Cabang Surabaya dalam kasus pelanggaran UU ITE seorang artis.

Dengan menggunakan perangkat Cellebrite UFED Touch, polisi Indonesia juga menyedot data perangkat milik Jumhur Hidayat selaku petinggi Komite Eksekutif KAMI dalam kasus penyebaran berita bohong atau hoax.

Akhir Kata

Demikian beberapa fakta menarik mengenai Cellebrite yang teknologinya cukup bermanfaat untuk mengungkap kasus hukum oleh kepolisian, termasuk Mabes Polri.

Meski data dihapus atau dikunci, perangkat elektronik bisa dibobol juga, ya, sama alat ini. Canggih betul!

BACA JUGA

Nokia Communicator, Gadget Mahal Milik Para Sultan di Zamannya

533 Juta Data Pengguna Facebook Bocor, Banyak dari Indonesia!

Ilmuwan Ingin Ciptakan Planet Kembaran Bumi di Tahun 2025!

Bill Gates Dukung Ide Redupkan Matahari, Emangnya Lampu Bisa Diredupin?

Baca juga artikel seputar Iptek atau artikel menarik lainnya dari Andri Alfansyah.

Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal