Penawaran World App dapat duit semakin gencar terdengar belakangan ini. Pengguna hanya perlu mendaftar dan melakukan scan retina mata saja untuk bisa mendapatkan uang gratis Rp200 ribu hingga Rp800 rupiah. Hal ini pun membuat banyak orang penasaran serta berbondong-bondong mencobanya.
Tapi apakah benar segampang itu untuk mendapatkan duit gratis? Atau, justru ada risiko tersembunyi di baliknya yang perlu kita waspadai? Mengingat yang diminta adalah data super pribadi kita, yaitu pindaian iris mata, wajar banget kalau muncul banyak pertanyaan soal keamanan dan tujuannya. Yuk simak ulasan di bawah agar kamu lebih memahami fakta terkait World App penghasil uang yang lagi viral.
Apa Itu World App, World Coin dan World ID?
Biar nggak bingung, kita bedah satu-satu ya. World Coin adalah sebuah proyek kripto yang cukup ambisius. Salah satu pendirinya adalah Sam Altman, sosok yang juga dikenal sebagai CEO OpenAI (perusahaan di balik ChatGPT). Tujuan besar mereka adalah membangun jaringan identitas dan finansial global terbesar yang bisa dimiliki oleh semua orang.
Nah, World App itu sendiri adalah aplikasi dompet digital (wallet) yang dibuat oleh tim Worldcoin. Fungsinya mirip dompet kripto lain, bisa buat simpan, kirim, dan terima aset kripto. Dalam hal ini, World App berfungsi buat menyimpan World ID dan token WLD (Worldcoin) milikmu.
Terus, apa itu World ID? Ini semacam "paspor digital" yang membuktikan kalau kamu adalah manusia unik (bukan bot atau orang yang daftar berkali-kali). Cara mendapatkannya lewat pemindaian retina mata menggunakan alat berbentuk bola silver mengkilap yang disebut "Orb". Katanya sih, teknologi Orb ini bisa membedakan pola iris setiap orang yang unik banget.
BACA JUGA: World App Apakah Aman? Sempat Viral Begini Nasibnya di Indonesia!
Bagaimana Cara Kerja World App Dapat Duit?
Setelah Jaka coba telusuri alur kerjanya, kurang lebih begini cara dapat uang dari World app:
- Kunjungi lokasi operator perangkar Orb.
- Download World App di ponsel dan buat akun sebelum memulai.
- Kamu akan diminta melihat ke lensa Orb selama beberapa detik.
- Orb akan memindai pola unik di iris mata kamu.
- Data pindaian iris akan diubah jadi kode unik (IrisCode) untuk verifikasi.
- Jika berhasil dan terbukti kamu manusia unik yang belum pernah daftar, World ID kamu akan dibuat.
- Worldcoin mengklaim data pindaian mentah akan dihapus secara default setelah IrisCode dibuat, kecuali kamu memilih untuk mencadangkannya.
- Setelah World ID kamu jadi dan tersimpan di World App, kamu akan menerima token WLD (Worldcoin) sebagai "imbalan selamat datang". Jumlahnya bisa bervariasi tergantung kebijakan saat itu.
- Token tersebut bisa dicairkan menjadi saldo uang dengan cara dijual ke market crypto.
Perlu diluruskan bahwa "world app dapat duit" sebenarnya merujuk pada hadiah berupa token WLD (kripto), bukan Rupiah secara langsung. Nah, sempat viral kan cerita seorang warga Bekasi yang mengaku dapat Rp 265.000 setelah scan mata dan menunggu 24 jam? Kemungkinan besar, nilai Rp 265.000 itu adalah nilai tukar token WLD yang dia terima pada saat itu ke Rupiah, bukan uang tunai yang langsung diberikan. Penting banget buat paham bedanya ya, Gengs.
Benarkah World App Dapat Uang Tunai?
Ini nih yang sering bikin salah paham. Setelah Jaka cari tahu dari berbagai sumber, imbalan dari Worldcoin itu bentuknya token kripto WLD, bukan uang tunai seperti Rupiah atau Dolar yang langsung masuk rekening bank.
Apa artinya?
- Nilai Fluktuatif: Sebagai aset kripto, nilai WLD itu bisa naik turun drastis dalam waktu singkat, sama kayak Bitcoin atau Ethereum. Hari ini nilainya mungkin setara Rp 265.000, besok bisa jadi cuma Rp 100.000, atau malah naik jadi Rp 500.000. Nggak ada jaminan nilainya stabil.
- Perlu Dijual Dulu: Kalau kamu mau mengubah WLD jadi uang tunai (misalnya Rupiah), kamu harus menjualnya dulu di platform bursa kripto (crypto exchange) yang memperdagangkan WLD. Prosesnya nggak otomatis dan mungkin ada biaya transaksi.
- Status Regulasi di Indonesia: Nah, ini penting banget! Sampai akhir 2023 dan awal 2024, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sebagai regulator aset kripto di Indonesia, menyatakan bahwa token WLD belum termasuk dalam daftar aset kripto yang legal diperdagangkan di Indonesia. Artinya, memperjualbelikannya di platform lokal bisa jadi berisiko atau bahkan tidak dimungkinkan secara resmi. Selalu cek status terbaru di situs Bappebti ya, Gengs, karena peraturan bisa berubah.
Jadi, anggapan "World App dapat duit" secara instan dalam bentuk uang tunai itu kurang tepat. Yang didapat adalah aset digital (WLD) yang nilainya nggak pasti dan proses pencairannya pun ada langkah tambahan serta terikat regulasi.
Risiko Menggunakan World App
Oke, bagian ini paling krusial, Gengs. Iming-iming "uang gratis" (meskipun bentuknya kripto) memang menggiurkan. Tapi, coba pikir lagi: apa yang kamu berikan sebagai gantinya? Data biometrik iris mata kamu.
Kenapa ini jadi masalah besar? Beberapa alasannya adalah:
- Data Super Sensitif & Unik: Iris mata itu salah satu data biometrik paling akurat dan unik untuk setiap individu, bahkan lebih unik dari sidik jari. Polanya terbentuk sejak lahir dan (hampir) tidak berubah seumur hidup.
- Tidak Bisa Diubah: Kalau password atau nomor PIN kamu bocor, kamu bisa ganti. Tapi kalau data pindaian iris kamu bocor atau dicuri, kamu tidak bisa menggantinya. Sekali bocor, selamanya data itu ada di luar sana.
- Potensi Penyalahgunaan: Bayangkan jika database berisi jutaan data iris jatuh ke tangan yang salah. Risikonya ngeri banget:
- Pencurian Identitas: Bisa disalahgunakan untuk memalsukan identitasmu.
- Pengawasan Massal: Bisa dipakai untuk melacak aktivitasmu tanpa izin.
- Diskriminasi: Bisa digunakan untuk tujuan diskriminatif oleh pihak tertentu.
- Peretasan Tingkat Tinggi: Bisa jadi kunci untuk membobol sistem keamanan lain yang mungkin akan menggunakan verifikasi iris di masa depan.
Meskipun Worldcoin mengklaim punya sistem keamanan canggih dan secara default menghapus data iris mentah, banyak ahli keamanan siber dan privasi data di seluruh dunia yang tetap skeptis dan khawatir. Mereka mempertanyakan seberapa amankah penyimpanan data turunan (IrisCode) dalam jangka panjang dan siapa saja yang bisa mengaksesnya nanti.
Seperti cerita ibu di video viral itu, banyak partisipan yang mungkin tergiur imbalan tanpa benar-benar memahami risiko jangka panjang dari menyerahkan data biometrik mereka. Pertanyaannya: apakah potensi nilai WLD yang didapat sepadan dengan risiko menyerahkan data iris mata yang tak tergantikan? Lebih baik pikirkan dampaknya dalam jangka panjang sebelum menyesal menanggung kerugian.
Kontroversi dan Status Hukum Worldcoin di Dunia dan Indonesia
Proyek Worldcoin nggak berjalan mulus tanpa hambatan, Gengs. Justru sebaliknya, banyak negara yang menyoroti dan bahkan mengambil tindakan tegas karena kekhawatiran soal privasi data.
- Pengawasan Global: Negara seperti Kenya, Spanyol, Portugal, Prancis, Jerman, India, Brazil, hingga Korea Selatan telah melakukan investigasi, penghentian sementara, atau bahkan pelarangan aktivitas pemindaian Orb oleh Worldcoin. Alasannya seragam: kekhawatiran pengumpulan data biometrik sensitif secara massal, terutama dari anak di bawah umur, serta kurangnya transparansi soal penggunaan data.
- Situasi di Indonesia: Di Indonesia sendiri, fenomena scan iris demi kripto ini juga bikin heboh dan menimbulkan kecurigaan.
- Regulasi Kripto: Seperti disebut tadi, token WLD belum masuk daftar aset kripto legal Bappebti. Hal ini bisa menimbulkan beragam kerugian terkait perdagangannya.
- Regulasi Privasi Data: Aktivitas pengumpulan data biometrik iris secara massal ini berpotensi bersinggungan dengan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP). Saat ini pun pemerintah melalui Komdigi telah melarang aktivitas World App.
- Kewaspadaan Publik: Banyak pihak, termasuk media dan pengamat teknologi, menyarankan masyarakat untuk ekstra hati-hati dan berpikir dua kali sebelum ikut scan iris demi imbalan yang belum jelas manfaat jangka panjangnya dibanding risikonya.
Intinya, secara global maupun di Indonesia, Worldcoin ini berada dalam "zona abu-abu" regulasi dan menuai banyak kontroversi terkait privasi. Jangan anggap remeh ya, Gengs!
Akhir Kata
Jadi, gimana Gengs, sudah lebih tercerahkan soal fenomena "World App dapat duit" ini? Kesimpulannya, World App adalah bagian dari proyek Worldcoin yang memberikan imbalan token kripto WLD (bukan uang tunai) bagi pengguna yang bersedia melakukan pemindaian iris mata untuk mendapatkan World ID. Bisa dikatakan bahwa penawaran World app dapat duit tidak sepadan dengan risikonya, apalagi hadiah yang kamu dapatkan sebenarnya bukan uang asli.
Risiko privasi World ID sangat tinggi dan berdampak dalam jangka panjang karena identitas iris mata bersifat sangat pribadi. Komdigi sendiri telah tegas memblokir aplikasi World ID di Indonesia. Saran Jaka, pahami betul-betul risiko menggunakan platform ini sebelum memutuskan mencoba. Jangan hanya tergiur cerita "dapat duit" yang belum tentu sesuai ekspektasi dan bisa membawa masalah di kemudian hari.
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News