Sudah Dijalankan Generasi ke-5, Ternyata Toko Jamu Babah Kuya Berdiri Sejak Hampir 200 Tahun Lalu!

Default

Jamu, minuman warisan nenek moyang kita, telah menjadi obat tradisional yang tak lekang oleh waktu. Namun, di tengah arus modernisasi, toko jamu klasik semakin langka karena tergerus oleh inovasi modern.

BACA JUGA
  • 5 Aplikasi Konten Dewasa Gratis Tanpa Sensor 2024, Khusus Dewasa!
  • 16 Aplikasi Pinjaman Online KTP 2024, Syarat Mudah Tanpa Ribet!
  • Ewallet Bar New DANA 2024, Apa Benar Memberikan Saldo DANA Gratis?

Namun, siapa sangka di Kota Bandung masih berdiri tegak sebuah toko jamu dengan konsep lama yang menjual aneka rempah dalam bentuk aslinya. Toko Jamu Babah Kuya, yang telah berdiri sejak tahun 1838 atau hampir 200 tahun eksis, merupakan salah satu warisan berharga dari masa lalu yang masih hidup hingga saat ini.

Pemiliknya, Koh Hendra, adalah representasi dari kelima generasi pengelola toko jamu tersebut. Meskipun dipanggil "Koh" sebagai sebutan untuk kakak laki-laki dalam bahasa Tionghoa, ia mengutamakan penjualan jamu dengan rempah-rempah asli dari Indonesia daripada ramuan Tiongkok.

Baca juga: XNX XNX Honeywell Analytics 4 XNX XNX Transmitter: Solusi Terbaik untuk Deteksi Gas di Industri

Dalam toko ini tersedia ratusan jenis tanaman obat yang dijadikan ramuan jamu, kebanyakan berasal dari seluruh pelosok Indonesia. Tak heran mengingat kekayaan alam tanaman obat di negeri ini; terdapat 30 ribu spesies tanaman obat di Indonesia, namun sayangnya hanya puluhan yang dibudidayakan.

Tak hanya menjadi destinasi pembeli lokal dari Bandung dan kota-kota lain di Indonesia, Bahkan Toko Jamu Babah Kuya juga sering menjadi rujukan untuk riset tanaman obat bagi perguruan tinggi Jepang dan China. Para pembeli datang dengan cerita keluhan penyakit mereka dan mendapatkan resep langsung dari Koh Hendra.

Baca juga: 5 Pinjaman 30 Juta Tanpa BI Checking, Nggak Perlu Khawatir Status Kredit!

Pembeli yang mengunjungi toko jamu biasanya dengan cepat membagikan keluhan kesehatan atau penyakit yang mereka alami, dan sebagai tanggapan, mereka akan diberikan resep. Seperti yang terlihat dalam video di mana salah satu pembeli dari Garut berbicara tentang masalah gula darah dan pengapuran persendian yang sedang dialaminya.

Selain itu, dia juga memberikan detail tentang takaran air dan gelas yang digunakan untuk menyeduh obat tradisional tersebut. Untuk memastikan tidak terlupa, Koh Hendra memberikan secarik kertas yang berisi instruksi tentang cara menyeduh obat.

Baca juga: 11+ Aplikasi E-Wallet Terbaik dan Terpopuler di Indonesia 2023, Dijamin Aman!

Harga produk di toko ini sangat terjangkau, sehingga menarik bagi masyarakat dari berbagai kalangan. Toko Jamu Babah Kuya terletak di Jalan Pasar Barat No.44, Bandung.

Di sini Kamu bisa mencium aroma rempah-rempah karena ramuan jamunya sengaja terbuka dalam drum agar tetap segar. Pembeli tak hanya berasal dari dalam negeri tetapi juga mancanegara; hal ini menunjukkan betapa eksotisnya minuman tradisional ini di mata dunia.

Baca juga: 45+ Game Penghasil Uang Tercepat 2023 Langsung ke Rekening, Terbukti Membayar!

UNESCO pun telah mengakui budaya sehat jamu sebagai warisan budaya dunia takbenda. Hal ini membuktikan betapa pentingnya pelestarian budaya jamu bagi masa depan bangsa Indonesia.

Melalui pengakuan UNESCO tersebut, upaya pelestarian budaya jamu akan semakin diperhatikan hingga lima tahun ke depan. Semua pihak termasuk pemerintah, pelaku usaha jamu dan seluruh masyarakat diminta turut serta dalam menjaga keberlangsungan budaya penting ini.

Baca juga: Cara Mengetahui Nama Kontak Kita di WhatsApp Orang Lain Tanpa Aplikasi, Gak Perlu Sadap WA!

Masyarakat juga didorong untuk ikut melestarikan budaya minum jamu dengan membuatnya sendiri di rumah masing-masing. Edukasi tentang cara membuat jamu pun harus disebarkan luas sehingga setiap orang dapat mengakses informasi tersebut dengan mudah.

Penetapan oleh UNESCO juga memiliki potensi untuk menarik perhatian wisatawan asing agar tertarik datang ke Indonesia demi mencicipi langsung keajaiban minuman tradisional ini di negara asalnya.

Baca juga: Cara Mencairkan Gopay Paylater 2023, Mudah & Langsung ke Rekening!

Dari cerita ini Kamu bisa melihat betapa pentingnya pelestarian budaya jamu bagi bangsa kita. Ayo jaga warisan nenek moyang ini agar tetap hidup dan berkembang!

Jangan sampai ketika mereka datang ke Indonesia, orang Indonesianya saja enggak minum jamu. Dari kami (produsen/GP Jamu), hanya sebatas mempromosikan. Tapi kembali lagi, tanggung jawab pelestarian ini ada di kita semua," ungkap Jony Yuwono, Ketua Tim Riset GP Jamu.

Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News

Bacaan menarik lainnya:

Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal