Dwi Armita, seorang janda cantik asal Sukabumi, tinggal di sebuah desa terpencil yang dipenuhi persawahan dan kebun.
Rumahnya dihiasi dengan beragam jenis sayuran, termasuk kapulaga yang dicarinya untuk dijemur dan dimasak.
"Emang kalau kapol itu suka dimasak?" tanya perekam. "Enggak kan dijemur, udah lama gak nyari kapol," balas Dwi.
Meski terbiasa dengan kehidupan pedesaan, Dwi bercerita tentang keinginannya untuk melihat suasana kota yang berbeda.
Dwi mengakui bahwa dia ingin bekerja di kota, namun kondisi keluarganya tidak memungkinkan untuk pergi ke sana. Meski demikian, keinginannya untuk menjelajahi kota tak pernah pudar.
"Ingin tapi kan mikir lagi dedeknya," jawab Dwi ketika ditanya tentang keinginannya untuk bekerja di kota.
"Enggak ada yang ngejagain?" lanjut perekam. "Kan ada neneknya, tapi kasihan capek," tambah Dwi.
Dwi juga membagikan cerita tentang adik-adiknya yang sedang berada di pesantren dan di rumah. Meski pernah ditawari untuk diajak jalan-jalan, Dwi tak pernah ke kota dan ingin sekali merasakan keseruan menonton film bioskop.
"Ke pantai ke gunung boleh, ingin ke kota ingin nonton bioskop," kata Dwi. "Ingin ke bioskop? Mau nonton film apa?" tanya perekam. "Neng suka film horor," tambah Dwi.
Melalui cerita Dwi Armita, kita dibawa ke dalam kehidupan sederhana di desa terpencil Sukabumi. Meski memiliki keinginan untuk menjelajahi kota, Dwi tetap setia pada akarnya dan berbagi kisah yang menginspirasi tentang keinginan untuk merasakan hal-hal baru.
