Dalam beberapa hadis, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa diutusnya dirinya merupakan tanda dekatnya kiamat. Meskipun tanda-tanda besar seperti munculnya Dajjal, Ya juj Ma'juj, turunnya Imam Mahdi, dan Nabi Isa belum tampak, tanda-tanda yang lebih kecil seperti pembunuhan dan pemutusan tali silaturahmi sudah banyak bermunculan di muka bumi.
Hal ini memberikan peringatan kepada manusia untuk mempersiapkan diri dengan amal ibadah dan tobat atas segala kekhilafannya.
Ketika Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan bahwa kiamat begitu dekat, beliau isyaratkan dengan jari tengah dan jari telunjuk.
"Aku diutus (dan perbandingan antara masa diutusku dengan) hari kiamat adalah seperti ini (sambil menggandengkan kedua jari-jarinya, yaitu jari telunjuk dan tengah)."
Al Qodhi mengatakan bahwa hal ini menunjukkan sangat dekatnya kiamat dan bahwa tidak ada Nabi lagi antara diutusnya beliau shallallahu alaihi wa sallam dan hari kiamat.
Menurut tafsir Al Baghowi, diutusnya Nabi Muhammad SAW merupakan tanda datangnya hari kiamat.
"Diutusnya Nabi Muhammad SAW merupakan tanda datangnya hari kiamat. Tatkala Jibril AS yang menjadi utusan kepada Muhammad SAW melewati penghuni langit. Para penghuni langit tersebut mengatakan, Allahu akbar, sebentar lagi terjadi kiamat."
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa diutusnya beliau ini merupakan awal embusan angin kiamat. Bahkan, beliau menyatakan bahwa kiamat hampir saja terjadi mendahului beliau.
