Universitas Muhammadiyah Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), menawarkan cara unik untuk membayar UKT (Uang Kuliah Tunggal) dengan hasil bumi atau komoditas pertanian. Hal ini pun langsung menuai pujian dan dukungan dari berbagai kalangan.
Di tengah polemik kenaikan UKT yang telah dibatalkan oleh Mendikbudristek, Universitas Muhammadiyah Maumere hadir dengan solusi inovatif bagi mahasiswanya yang kurang mampu, yaitu memungkinkan pembayaran UKT menggunakan hasil bumi.
Universitas Muhammadiyah Maumere yang terletak di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), menawarkan pembayaran UKT dengan hasil bumi maupun komoditas pertanian.
Langkah ini diambil untuk memastikan anak-anak petani, nelayan, dan profesi lainnya yang menghadapi kesulitan ekonomi tetap bisa mengakses pendidikan tinggi.
![Banner 29 Fa884](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/80/80/hiburan/2024/05/20/banner-29-fa884.jpg)
"Itu (pembayaran kuliah dengan hasil bumi) sudah lama kami terapkan di Universitas Muhammadiyah Maumere," ungkap Rektor Universitas Muhammadiyah Maumere, Erwin Prasetyo, dikutip dari laman Muhammadiyah, Selasa (28/5/2024).
Selain hasil bumi, universitas ini juga menawarkan opsi pembayaran UKT secara cicilan selama enam tahun atau 72 kali tanpa bunga, yang dibayar setiap bulan.
"Cicilan itu tanpa bunga," jelas Erwin.
![Banner 30 F6634](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/80/80/hiburan/2024/05/20/banner-30-f6634.jpg)
Erwin menambahkan bahwa waktu enam tahun ini memudahkan mahasiswa untuk membayar kuliah setelah lulus dan mulai bekerja.
Namun, sebelum pembayaran lunas, universitas hanya akan menyediakan fotokopi ijazah agar alumni bisa mencari pekerjaan dengan leluasa.
Selain dua skema tersebut, Universitas Muhammadiyah Maumere juga menerima beasiswa KIP (Kartu Indonesia Pintar) dan beasiswa LazisMu. Kemudahan ini diberikan dengan menawarkan potongan biaya kuliah bagi para pendaftar.
"Itu kemudahan-kemudahan di Universitas Muhammadiyah Maumere," tambah Erwin.