Kisah Astronot Muslim Puasa Ramadhan, Salat, dan Khatamkan Quran di Luar Angkasa

Default

Berpuasa saat bulan Ramadhan adalah wajib hukumnya bagi setiap umat Muslim yang sudah baligh, berakal, dan dalam keadaan sehat, geng.

Puasa biasanya dilakukan dari mulai matahari terbit sampai matahari terbenam. Namun, bagaimana kalau berpuasa di luar angkasa yang nggak punya konsep pagi dan siang?

Hm, mungkin nggak sih puasa di luar angkasa? Bagaimana seorang astronot harus tetap menjalankan kewajiban puasa Ramadhan dan salat ketika tengah menjalani misi ke luar angkasa yang nggak ada siang malam dan gravitas?

Ternyata, bisa loh, geng! Sudah ada astronot yang membuktikannya. Tidak hanya bisa puasa, dia malah memperdalam agama islam saat berada jauh dari Bumi!

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita simak pengalaman Pangeran Sultan bin Salman menjalankan ibadah puasa dan salat di luar angkasa saat berada dalam American Space Shuttle Discovery.

Pangeran Sultan Ke Luar Angkasa 6280d

Pangeran Sultan sendiri merupakan astronot Arab, keluarga kerajaan, dan Muslim pertama yang terbang ke luar angkasa.

Usianya saat itu juga tergolong begitu muda, karena ia bergabung dengan misi saat masih berumur 29 tahun loh, geng. Kece banget, kan?

Astronot Pesawat Ulang Alik Discovery 6159f

Ia menjalani tujuh hari di luar angkasa bersama enam awak internasional lainnya yang berasal dari berbagai negara seperti Amerika dan Prancis.

Pangeran Sultan meluncur ke luar angkasa pada 17 Juni 1985, tepatnya hari ke-29 Ramadhan, mencatat pengalamannya dalam sebuah buku dan membagikan kisahnya 35 tahun kemudian, geng.

Pelatihan Khusus Sebelum Berangkat

Pangeran Sultan Bin Salman Def28

Sebenarnya, Imam Agung Arab Saudi Sheikh Abdulaziz bin Baz sudah mengeluarkan fatwa bahwa Pangeran Sultan dibebaskan dari kewajiban berpuasa untuk sementara, tetapi harus menggantinya saat kembali ke Bumi.

Namun, Pangeran Sultan memilih untuk berpuasa di tengah misi sehingga ia kemudian diharuskan mengikuti pelatihan yang bertempat di Space Center Houston, Florida, Amerika Serikat.

Pelatihan Di NASA 6e71a

Ia mengungkapkan dirinya mengalami panas dan haus hebat selama berhari-hari saat pelatihan, geng.

Para pejabat NASA pun benar-benar mengawasi perkembangan dan menindaklanjuti kesehatannya selama pelatihan yang dilaksanakan sejak minggu pertama bulan Ramadhan tersebut.

NASA bahkan telah menghimbau bahwa Pangeran Sultan tidak dianjurkan berpuasa jika ada masalah kesehatan yang muncul selama pelatihan, tetapi sang pangeran ternyata mampu melewatinya dengan baik.

Perjalanan ke Luar Angkasa

Pangeran yang merupakan seorang pilot tempur itu mengungkapkan bahwa hal terakhir yang ia lakukan sebelum meluncur ke luar Bumi adalah salat subuh dan meminta perlindungan dari Allah untuknya dan teman-teman astronotnya.

Menurut Pangeran Sultan, pada hari pertama perjalanan pesawat ulang-alik Discovery melayang di ketinggian 387 kilometer di atas permukaan Bumi dan membuat dirinya kelelahan karena kurang tidur serta mengalami penurunan kadar cairan tubuh.

Buka Puasa Di Luar Angkasa E1603

Meski demikian, ia tetap menjalankan ibadah puasa mengikuti zona waktu di negara bagian Florida, tempat pesawat yang ia tumpangi tersebut diberangkatkan.

Hari pertama berpuasa di luar angkasa pun ditutupnya dengan berbuka puasa dengan ayam asam manis khas China, geng.

Ia juga mengonsumsi jagung manis kukus, kembang kol dengan keju, tuna, udang, salmon, daging, pasta, salad buah, jus jeruk dan nanas, teh, dan kopi tanpa kafein.

Salat dan Mengaji di dalam Pesawat Ulang-Alik

Selain melaksanakan ibadah puasa, Pangeran Sultan juga tetap menunaikan salat yang merupakan ibadah wajib, meski dirinya harus salat di dalam pesawat ulang-alik.

Mekanisme berwudhu tentu tidak sama dengan di Bumi yang punya gravitasi, sehingga dirinya menggunakan serbet yang dibasahi untuk bersuci, geng.

Astronot tersebut juga menjelaskan bahwa ia harus menempatkan kakinya dalam sebuah pengikat khusus agar dapat berdiri kokoh di dalam pesawat, dikarenakan oleh tidak adanya gravitasi.

Menurutnya, melakukan gerakan sujud secara penuh juga tidak dapat dilakukan karena dalam kondisi tersebut sujud menyebabkan pusing kepala.

Mengaji Di Luar Angkasa 9a371

Tak lupa, awak spesialis payload tersebut juga membawa Al-Qur'an kecil di sakunya untuk dibaca di sepanjang misi.

Setelah selesai melaksanakan tugas harian, ia menghabiskan sebagian besar waktu luangnya untuk mengaji sampai-sampai ia berhasil mengkhatamkan Al-Qur'an dalam waktu lima hari saja loh, geng.

Pada saat hendak tidur pun Pangeran Sultan mendengarkan lantunan ayat Al-Qur'an dari kaset audio yang dibawanya demi kenyamanan dan kedamaian menjelang waktu istirahat.

Seluruh pengalamannya dalam menjalankan ibadah puasa, salat, dan mengaji di luar angkasa ini ditulisnya dalam buku Seven Days in Space, geng.

Meski tantangannya begitu berat, Pangeran Sultan bin Salman membuktikan bahwa tidak ada yang dapat menghalangi seorang Muslim untuk melaksanakan kewajibannya jika ia teguh pada pendirian.

Semoga segelintir kisah Pangeran Sultan di luar angkasa ini dapat menginspirasi dan memotivasi kita semua agar lebih semangat lagi dalam beribadah, apalagi mengingat kita tak perlu melakukan upaya-upaya seperti yang Pangeran Sultan lakukan. Betul, nggak?

Baca juga artikel seputar Islam atau artikel menarik lainnya dari Ayu Kusumaning Dewi.

Simak juga beberapa artikel menarik lainnya dari Jalan Tikus berikut ini:

12 Potret Busana Cantik Para Artis di Rangkaian Acara Aurel-Atta, Glamor dan Elegan!

8 Bencana Paling Mengerikan Akibat Ulah Manusia, Akibat Serakah dan Acuh!

Butiran Emas Ditemukan di Pantai Maluku | Ada Gunung Emas di Laut?

Sepak Terjang Hesti Sutrisno, Wanita Bercadar yang Memelihara 70 Anjing di Rumahnya

ARTIKEL TERKAIT
Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal