Kredit digital, atau yang sering disebut pinjaman online (pinjol), telah menjadi alternatif banyak orang untuk mendapatkan dana secara instan. Namun, masalah muncul ketika ada banyak [pinjol ilegal](https://jalantikus.com/finansial/aplikasi-pinjol-ilegal/) yang menawarkan layanan ini tanpa izin resmi. Bagaimana cara memastikan apakah kredit digital tersebut legal atau ilegal? Berikut ini adalah panduan lengkap untuk memahami perbedaan kredit digital legal dan ilegal.
Listicle Format
Daftar Pinjol Legal OJK 2023
- Terdiri dari 102 aplikasi pinjol legal yang terdaftar di OJK
- Masyarakat diharapkan mendatangi pinjol legal yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Penertiban Pinjol Ilegal
- Satgas Waspada Investasi (SWI) rutin menertibkan pinjol ilegal
- SWI menemukan 20 entitas pinjol ilegal pada Maret 2023
Tindakan Pemerintah dan Kepolisian
- Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menutup ribuan akun pinjaman online ilegal sejak tahun 2018 hingga Oktober 2021.
- Polisi membuka layanan aduan masyarakat jika mengalami penipuan pinjol ilegal dengan kontak WhatsApp 081210019202 dan Instagram @satgas_pinjol_ilegal.
Penyelenggara Fintech P2P Lending Resmi
- Data OJK per September 2021 menunjukkan bahwa penyelenggara fintech P2P lending resmi berkurang menjadi 107 platform dari semula 149 platform pada akhir 2020.
Penyebab Maraknya Pinjol Ilegal
- Lemahnya sistem regulasi terhadap fintech menjadi alasan utama "berjamurnya" pinjol ilegal.
Conclusion
Dari informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa penting bagi masyarakat untuk lebih waspada dalam menggunakan layanan kredit digital. Memastikan legalitas suatu entitas pinjaman online adalah langkah pertama dalam menjaga keuangan pribadi dari risiko penipuan dan praktik ilegal. Semua pihak, baik pemerintah, polisi, maupun masyarakat sendiri, harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan finansial yang aman dan berkelanjutan.
