Pidato Guru Besar UGM Bikin Satu Ruangan Mewek, Minta Maaf ke Adik yang Rela Putus Sekolah Demi Dirinya

Default

Kamu pasti akan tersentuh mendengarkan pidato dari seorang guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) yang bernama Sarjiya. Dalam pidatonya, ia meminta maaf kepada adiknya, Suparsih, yang dengan rela melepaskan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) demi membantu Sarjiya. Kisah ini berhasil menyentuh hati semua orang yang hadir dalam acara tersebut.

Suparsih, adik Sarjiya, ternyata mengorbankan peluang melanjutkan pendidikannya di SMA meskipun memiliki nilai ujian yang sangat baik saat masih SMP. Namun, karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk membiayai mereka berdua sekolah secara bersamaan, Suparsih mengambil keputusan sulit tersebut.

Dalam pidatonya, Sarjiya dengan tulus meminta maaf kepada adiknya:

"Secara khusus, saya mohon maaf kepada adikku, Suparsih, yang waktu itu terpaksa tidak bisa melanjutkan ke bangku SMA. Meskipun memiliki nilai ujian SMP yang sangat baik, kondisi ekonomi keluarga tidak memungkinkan untuk membiayai sekolah kita berdua secara bersamaan. Semoga pengorbanan kakak-kakak dan adikku mendapatkan imbalan kebaikan yang lebih banyak dari Tuhan Yang Maha Esa," ungkap Sarjiya.

Baca Juga: Cara dan Syarat Mengajukan Pinjaman BCA Online, Langsung Cair Tanpa Perlu ke Bank!

Sarjiya sendiri adalah seorang dosen di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, UGM. Ia baru-baru ini dikukuhkan sebagai guru besar pada tanggal 2 Februari 2024. Upacara pengukuhan dilaksanakan di Ruang Balai Senat, UGM.

Sarjiya lahir dari keluarga sederhana di Lendah, Kulonprogo, sebagai anak keempat dari lima bersaudara. Meski kedua orang tuanya tidak bisa membaca dan menulis serta tidak pernah bersekolah, mereka berusaha keras untuk menyekolahkan Sarjiya.

Baca Juga: 13 Aplikasi Pinjol Tanpa Verifikasi Wajah, Aman dan Anti Ribet!

Meskipun harus mengorbankan pendidikan adik perempuannya, Sarjiya sangat berterima kasih atas dedikasi dan usaha keras orang tuanya. Setelah pidato yang mengharukan, Sarjiya langsung mendatangi ibunya dengan sujud syukur dan memeluknya. Ia juga menyapa keempat saudara perempuannya. Sayangnya, sang ayah tidak bisa hadir karena sudah berpulang.

Kisah inspiratif ini menggambarkan betapa pentingnya pengorbanan dalam membangun masa depan yang lebih baik. Semoga kisah ini dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus berjuang demi impian dan kesuksesan pribadi kita.

Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News

Bacaan Menarik Lainnya

Tags Terkait: Out Of Tech
Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal