Jasa Besar Petani China yang Temukan Beras Super, Rela Penemuannya Tidak Dipatenkan!

Default

Kamu mungkin tidak menyadari betapa pentingnya beras bagi sebagian besar populasi Asia, namun petani China bernama Yuan Longping telah mengubah permainan dengan menemukan varietas beras baru yang memungkinkan produksi beras melonjak berkali-kali lipat. Inilah kisah inspiratif dari pria yang sukses menjadi pahlawan dunia dalam industri pertanian.

BACA JUGA
  • Kode Cheat GTA San Andreas PS2, PS3, & PC Bahasa Indonesia Terlengkap 2024

Keprihatinan dan Inovasi

Pada akhir tahun 1960-an, masyarakat China dilanda kelaparan besar akibat kegagalan produksi pertanian. Hal ini menjadi titik awal keprihatinan mendalam bagi Yuan Longping.

Dia merasa beruntung masih hidup dan bersumpah untuk mencegah tragedi serupa terulang di masa depan. Dengan tekad kuat, Yuan mengembangkan varietas padi baru yang tumbuh lebih cepat, dapat bertahan di lahan kurang subur, dan menghasilkan panen lebih banyak.

Baca Juga: 1001+ Bio IG Keren, Lucu, & Aesthetic 2023, Followers Auto Nambah!

Meskipun ide tersebut tampak tidak masuk akal secara logika, pada 1970-an Yuan berhasil menciptakan varietas padi hibrida dengan melakukan perkawinan silang benih padi jantan yang mandul dengan benih padi lainnya.

Penemuan ini membawa terobosan baru dalam penanaman padi teknik konvensional, meningkatkan produksi beras hingga 20%-30% lebih banyak dari sebelumnya.

Pengabdian Tanpa Batas

Yang membuat kisah Yuan semakin luar biasa adalah keputusannya untuk tidak mematenkan penemuannya. Sebaliknya, dia memilih secara sukarela memberikan hasil temuannya ke Lembaga Penelitian Padi Internasional agar seluruh negara-negara di dunia bisa menerapkan padi hibrida tanpa biaya paten.

Baca Juga: Yandex Com VPN Video Full Bokeh Lights APK Download for Android Kebaya Merah

Bahkan, Yuan juga turut mengajarkan para petani di banyak negara untuk menerapkan teknologi padi hibrida ini. Berkat dedikasinya inilah negara-negara seperti Australia, Inggris, Mesir, Italia, Jepang, AS, dan Indonesia berhasil menerapkan teknologi canggih ini tanpa harus membayar paten kepada Yuan atau pemerintah China.

Prestasi luar biasa ini membuat Yuan dianugerahi banyak penghargaan internasional dan dijuluki sebagai "Bapak Hibrida" oleh Cina sendiri. Penemuan revolusionernya telah membantu banyak negara meningkatkan produksi beras dalam skala luar biasa. Bahkan Cina sendiri berhasil menempati posisi teratas sebagai produsen beras terbesar di dunia berkat temuannya.

Namun demikian, perjalanan besar Yuan harus berakhir ketika dia meninggal pada 22 Mei 2021 usai sakit dalam usia 92 tahun. Meskipun telah tiada fisiknya, warisan inovatifnya tetap memberikan dampak positif yang tak terlupakan bagi pertanian global.

Kisah inspiratif dari petani China ini memberikan pelajaran berharga tentang pengabdian tanpa batas demi kemanusiaan serta bagaimana inovasi dapat merubah dunia tanpa harus mengutamakan keuntungan pribadi.

Semoga kisah perjuangan dan dedikasi Yuan Longping akan terus menginspirasi generasi-generasi mendatang dalam menciptakan perubahan positif untuk dunia.

Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News

Bacaan Menarik Lainnya

Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal