Perintah Membunuh Ular dalam Perspektif Islam, Ini Penjelasan Rasulullah!

Default

Kamu pasti sudah tak asing lagi dengan hewan melata yang seringkali menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang. Ya, ular memang memiliki reputasi yang kurang menguntungkan, terutama dalam Islam. Ternyata, ada perspektif menarik tentang hewan ini yang belum banyak tersorot di media.

Membunuh Ular dalam Islam

Dalam ajaran Islam, Rasulullah SAW memberikan petunjuk tegas terkait perlakuan terhadap ular. Sebuah hadits menyatakan, "Bunuhlah semua ular. Barangsiapa yang takut pada dendam mereka, maka ia bukan dari golonganku" (HR Abu Daud).

Selain anjuran untuk membunuh semua ular, terdapat penekanan khusus pada dua jenis ular, yaitu dzu ath-thifyatain dan al-abtar. Dzu ath-thifyatain, yang diterjemahkan sebagai ular dengan dua garis putih, dan al-abtar, ular dengan ekor pendek atau buntung, menjadi fokus utama dalam anjuran Rasulullah SAW.

Pandangan Rasulullah tentang Ular yang Tidak Boleh Dibunuh

Meski Rasulullah SAW menganjurkan membunuh ular, ada pembatasan yang menarik terkait hewan ini. Dalam Islam, dilarang membunuh ular yang berada di dalam rumah. Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar, dalam Kitab 'Alam al-Malaikah al-Abrar dan Alam al-Jinn wa asy-Syayathin, menjelaskan bahwa larangan ini disebabkan oleh potensi ular tersebut adalah jin yang telah masuk Islam. Jin, dapat mengambil bentuk ular dan muncul di hadapan manusia.

Rasulullah tidak hanya mengajarkan untuk membunuh ular yang membahayakan, tetapi juga memberikan pengecualian untuk beberapa kasus. Melarang membunuh ular di dalam rumah mencerminkan kehati-hatian terhadap kemungkinan keberadaan jin. Pandangan ini memberikan dimensi baru terkait hubungan antara ular dan manusia dalam konteks kepercayaan Islam.

Dari serangkaian hadits tersebut, tergambar perspektif Islam yang lebih mendalam terkait perlakuan terhadap ular. Rasulullah SAW menegaskan pentingnya membunuh ular yang dapat membahayakan manusia, namun juga memberikan pengecualian terhadap ular tertentu yang berada di dalam rumah. Artikel ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pandangan Islam terhadap hewan melata ini, membuka ruang diskusi lebih lanjut tentang interaksi antara manusia dan alam sekitarnya dalam kerangka ajaran agama.

Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal