Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, optimistis bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan berhasil mencapai balik modal sebelum 40 tahun. Pada Selasa, 17 Oktober 2023, ia menyatakan keyakinannya di Stasiun KCIC Halim.
Dalam pernyataannya, Dwiyana membandingkan proyek KCJB dengan proyek kereta lain seperti MRT dan LRT. Ia menekankan bahwa jika dilihat dari segi balik modal, tidak ada perbedaan yang signifikan antara proyek-proyek tersebut. Dwiyana juga menjelaskan bahwa perhitungan perkiraan balik modal tidak terlepas dari penetapan harga tiket yang dinamis oleh perusahaan serta pendapatan yang akan didapatkan dari biaya sewa oleh tenant dan sponsor yang berada di sekitar stasiun kereta cepat.
Dalam waktu dekat, KCIC juga akan mengembangkan Transit-Oriented Development (TOD) yang akan dibangun di sekitaran kawasan stasiun Halim. Hal ini diharapkan dapat berimbas positif bagi proyek kereta cepat ini. Dwiyana menyatakan bahwa saat ini mereka sedang mencari investor yang memberikan nilai tambah terbaik bagi perusahaan.
Pernyataan Dwiyana ini merespons prediksi yang disampaikan oleh ekonom senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri, yang menyebutkan bahwa proyek kereta cepat Whoosh akan mencapai balik modal dalam waktu 139 tahun.
