Dalam hidup ini, tak ada yang tahu kapan undangan untuk berhaji akan datang. Begitu juga dengan Ali Topan, seorang DJ asal Surabaya yang akhirnya bisa berhaji setelah menunggu selama 14 tahun. Cerita perjuangannya menuju Tanah Suci ini patut disimak.
Nyaris Gagal Berangkat Haji
Ali Topan menceritakan bahwa haji merupakan hadiah yang diberikan oleh seorang tokoh di Surabaya pada tahun 2011. Meskipun harus menunggu lama, Ali merasa sangat bersyukur karena kesempatan ini akhirnya datang.
"Sudah menjadi impian setiap Muslim untuk berhaji. Tapi walaupun sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, jika belum mendapat panggilan dari Allah, sulit untuk berangkat," ujar Ali.

Perjalanan menuju tanah suci memang tidaklah mudah. Ali mengaku pernah pasrah karena hampir gagal berangkat. Selain urusan administrasi yang rumit, ia nyaris tidak bisa melunasi biaya haji tepat waktu karena terkendala masalah keuangan.
"Aku ini hampir 99 persen gagal, cak. Pokoknya wes, sedih, nangis gara-gara administrasi. Duit gak cukup. Pasrah, kalau memang aku dipanggil Allah ke Makkah, pasti berangkat," kenang Ali.
Keajaiban Datang Pada Menit-Menit Akhir
Di tengah tantangan yang dihadapinya, Ali tetap yakin bahwa Allah pasti akan menolongnya. Betapa terkejutnya ia ketika mendapatkan keajaiban pada saat-saat terakhir.
Kementerian Agama (Kemenag) mengeluarkan pengumuman bahwa batas waktu pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH) diperpanjang hingga tanggal 24 Januari. Ini merupakan angin segar bagi Ali yang masih merasa kekurangan biaya.

Namun ujian tidak berhenti di situ. Anak Ali tiba-tiba jatuh sakit dan membutuhkan biaya untuk berobat. Di saat bersamaan, anak lainnya juga membutuhkan biaya pendaftaran sekolah. Akibatnya, Ali terpaksa menggunakan sebagian uang pelunasan hajinya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Saat hendak melakukan pelunasan di bank, Ali baru menyadari bahwa uang di akun Bank Syariah Indonesia miliknya tidak mencukupi. Ia merasa bingung dan putus asa, apalagi karena bank sudah mau tutup. Namun, keberuntungan datang kembali ketika teman lamanya yang tak pernah bertemu selama tujuh tahun meneleponnya.
Setelah mendengar cerita Ali, temannya tersebut dengan sukarela membantu melunasi biaya haji yang kurang. Keajaiban kedua ini membuat Ali semakin bersyukur karena panggilan Allah akhirnya menjadi nyata baginya.
Bertaubat dan Mendoakan Anak Tercinta
Setelah melewati berbagai drama dan tantangan, Ali Topan akhirnya sampai di Tanah Suci. Ia pun memiliki rencana khusus yang ingin dia lakukan, yaitu bertaubat.
"Saya banyak dosanya, harus bertaubat. Jadi bisalah dibilang disk jocky naik haji. Saya ingin seperti bayi lagi setelah pulang dari Tanah Suci. Saya tahu orang-orang terbaik hadiahnya di sini," ungkap Ali dengan penuh harap.

Ali juga berdoa dengan tulus untuk sang anak tercinta yang mengidap Autism Spectrum Disorder (ASD). Selama 21 tahun ini, Ali telah merawat anaknya bernama Aziz dengan penuh kasih sayang.
"Anak cak, anak. Kalau sembuh ya bagaimana ya, namanya autis. Tapi saya ingin minta ke Allah anak bisa hidup normal seperti orang pada umumnya," ucap Ali penuh doa.