Bicara soal keputusannya menjadi mualaf pada 2012, Marcell Siahaan juga membagikan kisah menarik mengenai perjalanan spiritualnya, lho. Penyanyi yang sudah dua kali berpindah agama ini mengungkapkan bahwa meski dia telah mantap dengan pilihannya, ia tidak ingin memaksa ketiga anaknya - Keenan, Edga, dan Seth - untuk mengikuti keyakinannya.
Dalam sebuah konten podcast bersama Daniel Mananta, Marcell menjelaskan bahwa ia ingin anak-anaknya bebas memilih dan menjadi diri mereka sendiri. Menurutnya, hal ini adalah yang terpenting. Ia sangat terbuka dengan pendekatan ini.

"Karena gua pengen mereka menjadi diri sendiri. Itu yang paling penting, gua sangat open dengan ini," ungkapnya.
Marcell hanya mencoba memberikan contoh dan motivasi kepada anak-anaknya dalam menjalankan syariat Islam.
Ia tidak ingin menjadi orang tua yang mendikte setiap langkah anak-anaknya. Baginya, menjadi mualaf hanyalah sekadar memberi contoh dan memotivasi melalui tindakan nyata.

Sebagai seorang ayah, Marcell merasa tidak memiliki hak untuk memaksa anak-anaknya mengikuti keyakinan yang dianutnya.
Ia ingin mereka merasakan sendiri perjalanan spiritual yang akan memantapkan hati mereka masing-masing terhadap keyakinan yang mereka pilih.

Marcell juga menyadari bahwa sebagai seorang mualaf, ia merupakan anomali bagi keluarganya. Oleh karena itu, ia merasa tidak tepat jika memaksakan anak-anaknya untuk mengikuti jalan yang sama.
Namun, ia ingin anak-anaknya memahami bahwa ada kebijaksanaan luhur (divine wisdom) dan hukum alam (natural law) yang harus mereka pahami dengan baik.

Alhasil ia menginginkan anak-anaknya melalui perjalanan spiritual masing-masing dan menentukan keputusan yang mereka rasa terbaik bagi diri sendiri. Dengan begini, anak-anak Marcell bisa memeluk kepercayaan dengan hati yang mantap dan keyakinan secara bebas.