Seks bukan hanya tentang kenikmatan; itu juga memiliki dampak signifikan pada kesehatan fisik dan psikologis. Hormon oksitosin yang dilepaskan selama aktivitas seksual tidak hanya memperkuat ikatan emosional, tetapi juga memiliki efek positif pada sistem kekebalan tubuh. Namun, ada sisi gelap yang jarang dibahas: kematian mendadak saat atau setelah berhubungan seks.
Menurut penelitian, insiden kematian tersebut sangat jarang terjadi, hanya menyumbang 0,6 persen dari seluruh kasus kematian mendadak. Namun, tetap ada risiko, terutama bagi pria paruh baya. Sebagian besar kasus terkait dengan serangan jantung atau infark miokard, seringkali dipicu oleh ketegangan fisik atau penggunaan obat-obatan tertentu.
Studi terbaru dari St George's, London University, membawa pemahaman baru tentang fenomena ini. Mereka menemukan bahwa kematian mendadak saat atau setelah berhubungan seks tidak hanya terjadi pada pria paruh baya, tetapi juga pada orang dewasa muda.
Menurut penelitian ini, yang dipublikasikan di JAMA Cardiology, sebanyak 0,2 persen dari 6.847 kasus kematian mendadak terjadi selama atau satu jam setelah aktivitas seksual. Ini menyoroti bahwa risiko kematian ini tidak terbatas pada usia tertentu.
Rata-rata usia kematian adalah 38 tahun, dengan 35 persen kasus terjadi pada wanita, angka yang lebih tinggi dari penelitian sebelumnya. Tidak seperti pada pria lanjut usia, kematian ini jarang disebabkan oleh serangan jantung. Sebaliknya, sebagian besar kasus terkait dengan sindrom kematian aritmia mendadak atau penyakit lain yang mempengaruhi struktur jantung.
Dari hasil studi ini, disimpulkan bahwa kematian mendadak pada orang di bawah usia 50 tahun cenderung disebabkan oleh kondisi kardiomiopati atau sindrom kematian aritmia mendadak. Meskipun demikian, risiko ini tetap sangat rendah, bahkan bagi mereka yang sudah memiliki penyakit jantung.
Studi ini memberikan pemahaman baru tentang risiko kematian mendadak yang terkait dengan aktivitas seksual. Bagi orang dewasa muda dengan kondisi jantung, penting untuk berkonsultasi dengan ahli jantung mengenai risiko yang terkait. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa insiden kematian ini sangat jarang, dan seksualitas masih menjadi bagian penting dari kehidupan sehat.