Euforia liburan Natal 2023 dan tahun baru 2024 (Nataru) telah memicu kemacetan yang luar biasa di Jalur Wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, sejak Minggu lalu (24/12/2023). Tidak hanya di jalur utama, tetapi kemacetan juga menjalar ke jalur alternatif atau jalur tikus, menghadirkan tantangan tersendiri bagi para pelancong, termasuk Chacha.
Chacha, seorang pelaku perjalanan yang terjebak macet di jalan alternatif menuju Puncak Bogor, membagikan pengalamannya. Meskipun tujuannya bukan liburan, melainkan menghadiri kegiatan kampus di sebuah vila di daerah Kuta, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Chacha telah merasakan dampak kemacetan tersebut.
"Saya dari Bogor Kota, Pajajaran, ingin ke Villa Alesta. Waktu itu pukul 13.20 WIB, lewat jalan alternatif itu macetnya parah," kata Chacha melalui pesan tertulis di media sosial X pada Kamis (21/12/2023).
Chacha memilih jalur alternatif karena jarak tempuhnya lebih dekat daripada jalur utama arah Puncak. Namun, di tengah perjalanan, Chacha terjebak macet di tanjakan curam, membuatnya harus berhati-hati menahan rem sepeda motor agar tidak mengenai kendaraan lain.
Kemacetan saat libur Nataru, khususnya di Bogor, bukanlah fenomena baru. Periode libur Nataru sebelum pandemi Covid-19 pun telah menyaksikan kemacetan yang serupa. Pada tahun 2022, Kompas.com melaporkan kemacetan di sejumlah titik pada periode libur Nataru.
Pada libur Nataru tahun ini, Polisi mencatat adanya lebih dari 110.000 kendaraan yang memasuki kawasan wisata Puncak Bogor, khususnya pada tanggal 23-25 Desember 2023. Titik kemacetan terpantau pada Senin (25/12/2023) mulai dari Masjid Atta'awwun, Simpang Taman Safari, hingga arah bawah Simpang Gadog, seperti yang dilansir dari Kompas.com pada Senin (23/12/2023).
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan, mengapa orang rela menghadapi kemacetan demi menikmati liburan? Apakah kemacetan ini dapat dihindari dengan solusi alternatif yang lebih efisien?
