Saat makan di restoran atau berbelanja, kamu pasti sering melihat label harga yang ditulis dengan satuan "K". Contohnya, nasi goreng seharga 25K atau es teh manis dengan harga 5K. Ternyata, satuan "K" dibaca ribu saat menyebutkan harga atau jumlah. Lantas mengapa disebut 50K bukan Rp 50.000? Berikut penjelasannya.
Asal-usul Satuan "K"
Satuan "K" memiliki kepanjangan kilo dan berasal dari Sistem Satuan Internasional (SI). Kita sudah mengenal kilometer sebagai satuan jarak dan kilogram sebagai satuan berat. Dalam tingkatan, kilo sama dengan 1.000 gram dan 1.000 meter.
Berdasarkan Merriam-Webster, kata "kilo" berasal dari bahasa Yunani "chilioi" yang digunakan untuk menyatakan banyak atau jamak. Sejak pertengahan tahun 1940-an, penggunaan huruf "K" untuk menyingkat ribu sudah mulai populer.
Penggunaan Huruf "K" dalam Uang
Di Indonesia, penggunaan huruf "K" juga sering dibarengi dengan penggunaan istilah IDR (Indonesian Rupiah) seperti IDR 50K yang artinya Rp 50.000. Namun, terkadang label harga tidak mencantumkan nama mata uang seperti IDR atau USD.
Dalam hal ini, arti "K" pada harga biasanya mengacu pada ketentuan mata uang yang berlaku di masing-masing negara. Misalnya, jika makanan sushi dijual dengan harga 30K, artinya harganya adalah Rp30.000.

Penggunaan Huruf "K" dalam Teknologi
Tidak hanya untuk menunjukkan harga, satuan "K" juga digunakan dalam istilah teknologi. Salah satu contohnya adalah penggunaan "K" untuk menunjukkan resolusi pada gambar seperti 2K dan 4K.
Resolusi 2K berarti 2.560 x 1.440 pixel, sedangkan 4K berarti 3.840 x 2.160 pixel. Dalam hal ini, satuan "K" digunakan untuk menggambarkan jumlah piksel dalam gambar atau video.

Kesimpulan
Satuan "K" sebagai singkatan ribu berasal dari kata kilo yang merupakan unit pengukuran dalam Sistem Satuan Internasional (SI). Penggunaan huruf "K" dalam uang dan teknologi telah menjadi kebiasaan yang umum di kalangan masyarakat.
Jadi, ketika kamu melihat label harga yang ditulis dengan satuan "K", sekarang kamu tahu bahwa itu artinya ribu!