Sebuah penelitian terbaru dari The Wharton School, University of Pennsylvania telah mengungkap anggapan lama bahwa uang tidak dapat membeli kebahagiaan. Namun, hasil penelitian ini membuat kita berpikir ulang.
Menurut penelitian tersebut, kesejahteraan dan kebahagiaan seseorang akan meningkat seiring dengan jumlah uang yang mereka miliki. Bahkan, orang yang memiliki tabungan sekitar Rp 1,2 miliar (USD 75.000) per tahun dikategorikan sebagai orang yang bahagia dan sejahtera.
Penulis studi tersebut, Matthew Killingsworth, menjelaskan bahwa uang memberikan otonomi kepada individu untuk membuat pilihan dalam hidup mereka. Dengan adanya kebebasan finansial, tekanan untuk memenuhi kebutuhan hidup menjadi lebih ringan.
Dalam penelitian ini, para peneliti menggunakan aplikasi smartphone untuk memonitor tingkat kebahagiaan para responden dalam kesehariannya. Hasilnya menunjukkan bahwa semua bentuk kesejahteraan cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya pendapatan seseorang.
Namun, penting untuk diingat bahwa kebahagiaan tidak hanya ditentukan oleh jumlah uang yang dimiliki seseorang. Ada faktor-faktor lain seperti hubungan sosial dan pencapaian pribadi yang juga berperan dalam menciptakan kebahagiaan.
Tentu saja, setiap individu memiliki pandangan dan pengalaman yang berbeda-beda tentang arti kebahagiaan. Namun, temuan ini memberikan kita wawasan baru bahwa kekayaan dapat berkontribusi pada kesejahteraan dan kebahagiaan seseorang.
Jadi, apakah uang bisa membeli kebahagiaan? Jawabannya mungkin bukan mutlak ya atau tidak. Namun, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memiliki kebebasan finansial dapat memberikan kontribusi positif terhadap tingkat kebahagiaan seseorang.