Elon Musk telah menjadi salah satu tokoh ternama di dunia teknologi dan bisnis. Kehadirannya di media sosial, khususnya Twitter, juga menjadi sorotan publik. Dengan jumlah pengikut yang mencapai 165,3 juta pada November 2023, Elon Musk memang memiliki kekuatan besar dalam berkomunikasi melalui platform ini.
Keputusan Kontroversial dalam Membeli Twitter
Pada Januari 2022, Musk mulai membeli saham Twitter, mencapai kepemilikan sebesar 9,2% pada April. Pada tanggal 13 April, dia mengajukan tawaran pembelian senilai $43 miliar untuk membeli semua saham Twitter dengan harga $54,20 per saham. Kesepakatan tersebut berhasil dituntaskan sekitar $44 miliar termasuk pinjaman hingga $12,5 miliar terhadap saham Tesla dan pembiayaan ekuitas hingga $21 miliar.
Kritik atas Penanganan Isu Hate Speech dan Verifikasi Akun
Namun demikian, kepemilikan Elon Musk terhadap Twitter juga mendapatkan kritik. Banyak pegawai yang dipecat setelah akuisisi ini. Selain itu, peningkatan hate speech serta perubahan dalam verifikasi akun Twitter Blue turut membuat langkah Musk dikritik banyak pihak.
Kontroversi Seputar Penggunaan dan Kepemilikan Twitter oleh Elon Musk
Sebagai pemilik mayoritas saham di Twitter dan kemudian menjabat CEO setelah akuisisi, Elon Musk seringkali mengeluarkan pernyataan kontroversial melalui platform ini. Dari mengkritik kebijakan internal perusahaan hingga menyebarkan informasi yang diragukan kebenarannya.
Akhir Kata
Sebagai salah satu tokoh ternama di dunia teknologi dan bisnis, kehadiran Elon Musk di media sosial selalu menjadi sorotan publik. Dengan kepemilikan mayoritas saham di Twitter dan jabatan sebagai CEO baru-baru ini turut menimbulkan beragam kontroversi terkait isu hate speech, verifikasi akun hingga penyebaran informasi kontroversial lainnya.
Dalam konteks ini diperlukan sikap bijak dari pihak-pihak terkait agar penggunaan media sosial dapat memberikan dampak positif bagi semua pihak tanpa menimbulkan konflik atau ketidaknyamanan bagi pengguna lainnya.
