Baru-baru ini, dunia digemparkan dengan penemuan beberapa hewan langka yang dikira telah punah. Keberadaan mereka kembali menghidupkan harapan dan menunjukkan bahwa estimasi kepunahan tidak selalu akurat. Inilah 10 hewan yang berhasil ditemukan kembali setelah diduga punah.
1. Burung Beo Australia
Burung beo Australia adalah salah satu spesies burung yang ditemukan masih hidup meskipun sempat diduga punah. Burung ini memiliki ukuran kecil dengan warna bulu hijau kekuningan, coklat tua, hitam, dan kuning. Jumlah populasi burung beo Australia tidak diketahui dengan pasti, namun mereka masuk dalam daftar spesies terancam punah.
2. Coelacanth
Coelacanth adalah ikan purba yang dipercaya telah punah bersama dinosaurus sekitar 65 juta tahun yang lalu. Namun, pada tahun 1938, seekor coelacanth berhasil ditangkap di Samudera Hindia Barat dekat Afrika Selatan. Penemuan coelacanth lainnya dilakukan pada tahun 1998 di pantai Indonesia. Keberadaan ikan purba ini merupakan penemuan yang mengejutkan karena beratnya hampir 200 pon dan panjangnya lebih dari enam kaki.
3. Kelelawar Papua Bertelinga Besar
Kelelawar Papua bertelinga besar adalah hewan yang pertama kali diamati pada tahun 1890 dan diduga telah punah hingga tahun 2012. Perbedaan utamanya adalah ukuran telinga, kulit lubang hidung, dan hidung melengkung. Habitatnya di Papua Nugini terancam oleh penebangan hutan yang cepat, sehingga keberadaan mereka semakin langka.
4. Solenodon Kuba
Solenodon Kuba adalah hewan pengerat kecil yang mirip tikus malam. Hewan ini dinyatakan punah pada tahun 1970, namun peneliti berhasil menemukannya kembali pada tahun 1974. Solenodon Kuba merupakan salah satu dari sedikit mamalia berbisa yang masih ada. Habitatnya saat ini terancam oleh perusakan habitat dan populasinya semakin berkurang.
5. Kadal Teror
Kadal teror adalah kadal sepanjang 20 inci yang berasal dari Kaledonia Baru di Samudra Pasifik. Spesies ini ditemukan dalam fosil tulang pada tahun 1867 dan dianggap punah sampai seekor kadal teror hidup ditemukan pada tahun 1993. Meskipun habitatnya hanya seluas 0,35 mil persegi, populasi kadal teror tetap bertahan dengan jumlah yang sangat sedikit.
Keberadaan hewan-hewan langka ini memberikan harapan baru bagi perlindungan alam dan mengingatkan kita bahwa alam masih menyimpan banyak rahasia yang belum terungkap sepenuhnya. Dengan upaya pelestarian dan pengawetan habitat, mungkin ada kemungkinan bagi spesies lain yang terancam untuk hidup dan berkembang kembali.
Mari kita jaga keberagaman hayati ini agar anak cucu kita juga dapat menyaksikan keindahan hewan-hewan langka di masa depan.