Pada tahun 2024, banyak calon mahasiswa yang berhasil diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) memiliki latar belakang cerita yang inspiratif. Beberapa di antaranya bahkan berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.
Salah satu kisah menarik datang dari Mar'atul Hofizah (18), seorang gadis asal Gubuk Timuk, Desa Korleko, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Atul berhasil diterima kuliah di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024.
"Saat membuka pengumuman, Alhamdullilah diterima di UGM. Saya pun menangis sejadinya karena pilihan saya hanya di prodi Akuntansi UGM. Takut tidak diterima, saya pun segera berlari keluar kamar memberi tahu orangtua," ungkapnya.
Kebahagiaan Atul semakin lengkap ketika ia mendapat beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) 100 persen dari UGM. Dengan adanya beasiswa ini, Atul dapat menempuh pendidikan tanpa perlu membayar biaya studi hingga lulus.
Impian untuk kuliah di UGM sudah ada dalam diri Atul sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar. Meskipun keluarganya memiliki kondisi ekonomi yang pas-pasan, Atul tetap gigih dan semangat dalam belajar. Baginya, pendidikan merupakan jalan untuk merubah nasib keluarganya menjadi lebih baik.
Atul sangat bersyukur memiliki kedua orangtua yang selalu mendukung dan mendoakan agar impian kecilnya tercapai. Ayahnya bekerja sebagai buruh di perkebunan kelapa, sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Meskipun tidak banyak yang bisa mereka lakukan secara materi, namun doa dan dukungan moral mereka sangat berarti bagi Atul.
Sebagai seorang calon akuntan, Atul memiliki minat yang kuat terhadap dunia akuntansi. Ia bermimpi dapat bekerja di sebuah perusahaan Big Four di masa depan. Oleh karena itu, ia selalu berusaha mencatatkan prestasi terbaik selama sekolah dan berhasil mendapatkan beasiswa.
"Awalnya tidak percaya diri untuk mengambil UGM, tetapi orangtua meyakinkan saya untuk tetap mencoba. Alhamdulillah sangat bersyukur akhirnya bisa diterima di prodi yang sangat saya impikan yakni di Akuntansi FEB UGM," kata Atul.
Kisah Atul menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama mereka yang menghadapi keterbatasan ekonomi namun tetap semangat dalam mengejar pendidikan tinggi. Semoga cerita suksesnya dapat menginspirasi dan memberikan motivasi kepada banyak orang lainnya.