Candi Borobudur, monumen Buddhis terbesar di dunia yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, telah lama dianggap sebagai salah satu keajaiban dunia oleh banyak orang Indonesia. Namun, mitos ini akhirnya terbantahkan oleh pernyataan resmi dari pakar arkeologi.
Guru Besar Arkeologi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Agus Aris Munandar, mengonfirmasi bahwa Candi Borobudur sebenarnya tidak pernah secara resmi masuk ke dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia.
"Bagi saya sih enggak apa-apa (tidak masuk daftar). Itu tergantung yang membuat daftarnya. Bisa beda-beda," ujar Prof. Agus dalam wawancara eksklusif dengan Kompas.com.
Prof. Agus menjelaskan bahwa ada dua kategori daftar keajaiban dunia yang dikenal saat ini: Tujuh Keajaiban Dunia Kuno dan Tujuh Keajaiban Dunia Baru. Meskipun tidak masuk dalam daftar resmi, Prof. Agus berpendapat bahwa Candi Borobudur sebenarnya layak masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia Baru.
Candi yang dibangun pada abad ke-8 hingga 9 Masehi ini memiliki beberapa keunikan yang membuatnya istimewa:
- Memiliki relief Buddha terbanyak di dunia
- Dibangun dari dua juta batu yang disusun tanpa perekat
- Merupakan candi Buddha terbesar di dunia
Prof. Agus menambahkan bahwa kriteria untuk masuk ke dalam daftar keajaiban dunia bergantung pada pihak yang membuat daftar tersebut, dan tidak ada ketentuan pasti dalam ilmu arkeologi.
"Pantasnya, Borobudur masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia Baru, tapi dalam daftar yang beredar tidak dimasukkan. Bagi saya, tidak jadi masalah," tegasnya.
Meskipun tidak masuk dalam daftar resmi, Candi Borobudur tetap menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO yang paling dikagumi. Setiap tahun, ribuan wisatawan dari seluruh dunia berkunjung untuk menyaksikan keindahan dan kemegahan candi ini.
Pernyataan Prof. Agus ini diharapkan dapat meluruskan kesalahpahaman yang telah beredar luas di masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, hal ini tidak mengurangi nilai historis dan cultural Candi Borobudur sebagai salah satu warisan budaya terpenting di Indonesia dan dunia.
Terlepas dari status resminya, Candi Borobudur tetap menjadi bukti kejayaan arsitektur dan spiritualitas Nusantara di masa lampau. Keindahan dan misterinya terus memikat hati para pengunjung, menjadikannya 'keajaiban' tersendiri bagi mereka yang berkesempatan menyaksikan kemegahannya secara langsung.