Pajak aset digital non-fungible token (NFT) tengah digodok pemerintah agar memiliki ketentuan jelas yang tertuang dalam peraturan khusus. Pemerintah memang berencana menjadikan aset digital sebagai sumber pajak.
Mengutip berbagai sumber, Selasa (11/1/2022), Neilmaldrin Noor selaku Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan mengaku belum ada ketentuan khusus mengenai industri ini.
Namun, melihat NFT dan aset digital lainnya yang bisa menguntungkan dan menjadi sumber pendapatan bagi para pemainnya, saat ini kegiatan tersebut dapat dikenakan aturan pajak penghasilan (PPh).
Ketentuan & Kisaran Pajak NFT dan Aset Digital Lainnya
Meski belum ada aturan khusus untuk implementasi pungutan pajak aset digital seperti NFT, pemerintah menyebut bahwa sementara ini ketentuan umum tetap bisa digunakan dalam industri ini.
Dalam ketentuan Pajak Penghasilan (PPh), dikatakan bahwa setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, merupakan objek pajak.
Kebijakan tersebut tak terkecuali untuk keuntungan dari transaksi perdagangan mata uang kripto. Jadi, aset digital seperti NFT dalam hal ini dianggap sebagai penghasilan kena pajak.
Lalu, bagaimana dengan besaran tarifnya? Sesuai dengan yang ditetapkan pada UU harmonisasi peraturan perpajakan (HPP), lapisan terendah dikenakan tarif 5% dan tertinggi hingga 35%.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengatakan bahwa seluruh aset digital wajib dimasukkan ke dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak. NFT dalam hal ini termasuk di dalamnya.
Saat ini, masyarakat Indonesia, telebih mereka yang berusia muda memang sudah tidak asing lagi dengan aset dan transaksi digital. Dompet digital, e-commerce, hingga cryptocurrency dan NFT menggiurkan untuk diselami.
Pungutan pajak transaksi atas aset digital, secara otomatis akan ditarik dari investor oleh para platform pedagang kripto. Pengenaan pajak ini bisa dilakukan dengan konsep seperti PPh final seperti yang berlaku di bursa efek.
Kenapa NFT Bisa Mendatangkan Keuntungan Besar?
Non-fungible token atau NFT adalah aset digital yang ditautkan ke sistem besar blockchain. NFT tidak jauh beda dengan beberapa aset mata uang kripto, hanya saja NFT tidak bisa dipertukarkan, tapi bisa diperjualbelikan.
Jadi, NFT merupakan aset kripto yang menggambarkan objek asli seperti karya seni, musik, atau item yang terdapat pada game dan video. Fungsinya adalah untuk memverifikasi kepemilikan.
NFT mengubah karya seni digital dan jenis barang koleksi lainnya menjadi barang satu-satunya, sehingga keaslian karya seni tersebut bisa diverifikasi dan mudah diperdagangkan melalui blockchain.
Karya seni yang saat ini hadir dalam bentuk digital menjadi salah satu penyebab mengapa NFT bisa berharga fantastis. Seaca umum saja, karya seni dianggap mahal karena prosesnya.
Tak sedikit karya seni yang dihasilkan dalam waktu yang sangat lama. Proses yang panjang inilah yang kemudian menjadikan NFT atau karya seni kripto menjadi mahal.
Alasan selanjutnya yaitu orisinalitasnya, karena NFT sudah dienkripsi di blockchain sehingga tidak bisa diduplikasi dan bisa dijamin keasliannya.
Popularitas si pemilik atau seniman dari aset NFT juga memengaruhi harga. NFT yang dibuat oleh orang berpengaruh dan punya kredibilitas membuat harga NFT miliknya mahal.
Baca juga artikel seputar Crypto Blockchain, DApps, NFT, atau artikel menarik lainnya dari Ilyas.
## BACA JUGA
Balmain dan Barbie Rilis NFT Fashion Eksklusif Bernuansa Pink, Bagi-Bagi NFT Gratis!
Deretan Orang Ini Buktikan NFT Bikin Kaya Raya, Bisa Raup Hampir Rp100 Miliar!
Bisa Jadi Investasi, Ini Cara Mudah Membeli Tanah Virtual di Metaverse!
NFT dan Aset Digital Lainnya Bakal Kena Wajib Pajak, Akankah Jadi Sepi Peminat?
Buka Toko Virtual di Decentraland, Samsung Kini Ikut Bergabung Ke Metaverse!
Sambut 2022, Bos Square Enix Umumkan Ketertarikannya Pada Dunia NFT dan Metaverse