Kita sebagai warga Indonesia sudah pasti tau dong, Indonesia itu memiliki angka pengguna internet tertinggi dibandingkan dengan negara lainnya di Asia Tenggara. Pada tahun 2015 saja, ada 93,5 juta pengguna internet dari 250 juta-an penduduk Indonesia. Prediksi, hal tersebut akan meningkat mencapai lebih dari 102 juta orang pada 2016. Lebih dari separuhnya berusia kurang dari 30 tahun sehingga ranah digital dan media sosial menjadi demikian semarak serta menjadikan Indonesia lahan subur bagi tumbuh kembangnya bisnis e-dagang atau yang lebih dikenal dengan e-commerce.
Adaptasi digital yang tinggi ini telah membawa perubahan dalam melaksanakan rutinitas sehari-hari, dari cara berkomunikasi, interaksi melalui jejaring sosial, perbankan hingga belanja kebutuhan sehari-hari. Tantangan belanja daring (online) seperti keamanan bertransaksi, metode pembayaran, kepercayaan konsumen terhadap penjual dan masalah pengiriman/ekspedisi terus diperbaiki dan ditingkatkan secara berkesinambungan. Dari sekitar 4,3 juta orang di tahun 2013 yang terbiasa berbelanja secara daring, saat ini jumlahnya telah mencapai 7,4 juta orang dan akan terus tumbuh di tahun-tahun mendatang.
Trend E-Commerce 2016 bagi Entrepreneur
E-commerce dan transaksi jual beli online tidak selalu dilakukan melalui portal-portal besar. Namun pelaku e-commerce independen juga semakin sering kita jumpai di media sosial dengan menggunakan Facebook atau Instagram. Melalui medium ini, beragam jenis kebutuhan seperti pakaian, aksesoris, gawai (gadget), kosmetik dan buku ramai ditransaksikan.
Hioe Fui Kian - Direktur Faspay mengungkapkan, "Faspay memprediksi akan ada lebih banyak entrepreneur independen (atau UKM) di tahun 2016 yang memulai bisnis online bermodalkan media sosial seperti Instagram. Para entrepreneur atau penjual independen tersebut akan membutuhkan solusi pembayaran untuk mengembangkan bisnis mereka. Saya yakin bahwa para entrepreneur independen ini, dibantu fasilitas digital, bisa berkembang hingga pasar internasional."
Indra Gunawan Head e-channel PermataBank mengatakan, "Kami menyambut baik kemitraan yang dilakukan bersama dengan FasPay ini. Kami di Permata Bank memiliki tradisi dan kepeloporan dalam mengembangkan IT guna memberikan solusi finansial yang inovatif. Beragam kanal elektronik yang kami miliki dengan layanan virtual account-nya (VA) terbukti dapat memberikan kemudahan dan keleluasaan bagi nasabah dan masyarakat dalam bertransaksi e-dagang. Hal ini tercermin dari pertumbuhan yang pesat pengguna VA sebesar 76% sepanjang periode Januari hingga September 2015".
"Ke depan bisnis daring dan e-dagang ini masih memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang. Apa yang kami sinergikan ini kami harapkan dapat menjadi terobosan bagi usaha-usaha rintis (startup) dan independen di Indonesia yang saat ini sedang giat-giatnya di dorong oleh Pemerintah. Dengan demikian semangat berwira usaha ini turut terbentuk sejak dini di kalangan anak-anak muda Indonesia ini", tegas Indra.
Di sisi lain Daniel Tumiwa - CEO OLX Indonesia berkomentar, Indonesia merupakan negara kelautan yang sangat luas. Dulu, orang-orang di luar Jakarta dan pulau Jawa kesulitan mendapatkan barang-barang yang hanya tersedia di pulau Jawa atau kota-kota besar lainnya. Sekarang komoditi apapun bisa dibeli dengan mudah bermodalkan internet dan jasa pengiriman. Daniel juga menambahkan bahwa pada tahun 2016 yang akan datang, diperkirakan terdapat 8.4 juta pembeli di e-commerce Indonesia, dengan angka penjualan yang dapat mencapai US$ 4.49 miliar. Ini menunjukkan level of acceptance orang Indonesia terhadap e-commerce. Saya percaya kedepannya akan ada lebih banyak orang yang memilih jalur entrepreneurship dan memulai bisnis berbasis internet.